Potensi dan tantangan Implementasi Kebijakan AI dan Coding di Sekolah Dasar Indonesia
Realitas digital yang terus berkembang tersebut perlu direspons dengan cepat, tepat dan bijaksana. Kolaborasi antara Pemerintah, lembaga pendidikan, dan para ahli harus dilakukan dalam upaya mengintegrasikan kebijakan AI dan coding ke dalam kurikulum pendidikan dasar.
Implementasi kebijakan AI dan Coding memiliki potensi untuk meningkatkan Keterampilan Abad ke-21, memberikan peluang untuk membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Anak-anak dapat belajar memahami cara kerja teknologi sejak dini, yang sangat relevan dengan tantangan dan kebutuhan dunia di masa depan.
Kebijakan ini juga sangat membantu dalam Peningkatan Literasi Digital. Dengan pengenalan coding dan AI, siswa dapat memahami konsep dasar teknologi, etika digital, dan keamanan siber. Hal ini penting untuk menciptakan generasi yang cerdas secara digital.
Selain itu, AI akan sangat membantu untuk Proses Pembelajaran. AI dapat digunakan untuk menciptakan metode pembelajaran yang adaptif, memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan sesuai kebutuhan individu siswa.
Namun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengimplementasikan AI dan coding dalam pembelajaran serta mengintegrasikannya ke dalam kurikulum seperti keterbatasan Infrastruktur. Seperti jamak diketahui, banyak sekolah dasar, terutama di daerah terpencil, masih kekurangan fasilitas teknologi seperti komputer, akses internet, dan perangkat keras lainnya yang dibutuhkan untuk belajar coding dan AI.
Kemudian, minimnya Guru terlatih yang memiliki kompetensi di bidang AI dan coding. Sehingga diperlukan pelatihan intensif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, Biaya untuk mengintegrasikan teknologi baru dalam kurikulum membutuhkan investasi besar, baik untuk pembelian perangkat keras maupun untuk pelatihan tenaga pengajar.
Karena itu, menjadi pekerjaan rumah yang sangat serius bagi pemerintah untuk mengimplementasikan AI dan Coding dalam pembelajaran. Jika tidak dikelola dengan baik dikhawatirkan disparitas kualitas Pendidikan semakin tinggi, resistensi terhadap perubahan karena keterbatasan pengetahuan atau kekhawatiran tentang dampak teknologi terhadap pembelajaran tradisional, serta dapat membebani siswa jika tidak disampaikan dengan metode yang sesuai dengan perkembangan usia mereka.
Implementasi kebijakan AI dan coding di sekolah dasar merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan generasi masa depan. Sehingga kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, dan dukungan dari berbagai pihak harus dilakukan demi keberhasilan program tersebut dan visi “Pendidikan bermutu untuk semua” yang telah dirumuskan oleh Kemendikdasmen dapat benar-benar terwujud. (*)
Editor Wildan Nanda Rahmatullah