PWMU.CO – Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Karangasem (Mamsaka) Paciran terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberangkatkan lima guru untuk mengikuti Teacher Development Program.
Kegiatan ini diadakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan Muhammadiyah International Class Program pada Sabtu (11/1/2025), di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo.
Program bertema “From Chalkboard to Bot: Leveraging AI and Traditional Approach for Better English Classroom” ini mengupas strategi pembelajaran bahasa Inggris yang memadukan pendekatan tradisional dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Para peserta diajak mendalami materi, praktik langsung, serta berdiskusi dengan narasumber dan sesama guru dari berbagai sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur.
Salah satu guru yang mengikuti pelatihan, Mr. M Haizul Falah SSos MHubInt, menyampaikan kesannya yang sangat positif terhadap program ini.
“Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini. Programnya sangat inovatif dan relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini,” ujar Haizul.
Menurutnya, pelatihan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mengintegrasikan AI ke dalam pembelajaran bahasa Inggris tanpa mengesampingkan metode tradisional.
Haizul mengapresiasi penyampaian materi yang dianggapnya praktis, inspiratif, dan aplikatif. “Materi dari narasumber sangat menarik, memberikan banyak ide baru yang dapat diterapkan di kelas. Saya juga jadi lebih memahami bagaimana teknologi seperti AI bisa meningkatkan efektivitas pembelajaran, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai pendidikan Muhammadiyah,” tambahnya.
Ia berharap program serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak guru. “Ini adalah langkah yang luar biasa. Guru-guru Muhammadiyah harus siap menghadapi tantangan era digital, tanpa melupakan akar tradisional yang menjadi ciri khas pendidikan kita,” tutup Haizul.
Kesan serupa juga diungkapkan oleh Mrs. Wan Aini Nur Aididatin SPd, yang merasa mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini.
“Kami belajar tentang kelebihan dan kekurangan metode tradisional dan AI dalam pembelajaran bahasa Inggris. Tidak ada metode yang sepenuhnya terbaik, keduanya memiliki keunggulan sesuai situasi,” jelas Wan Aini.
Ia menyebutkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru, terutama dalam memanfaatkan teknologi seperti Quizizz, Kahoot!, Quizlet, dan Slido untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif.
Selain itu, praktik menggunakan media pembelajaran tradisional juga menjadi pengalaman yang berharga dalam menciptakan metode kreatif di kelas.
“Kegiatannya sangat bermanfaat. Saya tidak hanya mendapatkan ide-ide baru, tetapi juga bisa berbagi pengalaman dengan guru-guru lain tentang metode yang mereka gunakan. Ini akan sangat membantu dalam mengembangkan pengajaran di Mamsaka,” tambahnya.
Langkah Awal Untuk Inovasi Pembelajaran
Keikutsertaan guru-guru Mamsaka dalam Teacher Development Program ini menjadi bagian dari komitmen madrasah untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan.
Dengan mengintegrasikan teknologi modern dan nilai-nilai tradisional, Mamsaka berharap dapat menciptakan pembelajaran bahasa Inggris yang lebih efektif dan bermakna bagi siswa.
Kepada Kontributor PWMU.CO, Kepala Madrasah, Purwanto MPd menyampaikan terima kasihnya kepada PWM Jawa Timur dan M-ICP atas kesempatan luar biasa ini.
“Semoga ilmu yang didapatkan bisa menjadi awal dari perubahan yang lebih baik di lingkungan pendidikan Muhammadiyah, khususnya di Mamsaka Paciran,” harapannya.(*)
Penulis Wahidul Qohar Editor Zahrah Khairani Karim