Penguatan profesionalisme instruktur
Profesionalitas instruktur yaitu kemampuan untuk menjalankan peran dan fungsi dengan kompetensi tinggi, integritas dan dedikasi. Dalam konteks kaderisasi IMM, profesionalitas ini mencakup pemahaman terhadap nilai-nilai Ikatan dan Persyarikatan, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ukuran profesionalitas instruktur IMM tidak hanya terlihat dari kompetensi skill-nya yang tinggi, tetapi juga sikap dan etos kerja yang ditunjukkan. Kemampuan inovasi memainkan peran penting sebagai ujung tombak menciptakan perubahan agar terjadi peningkatan kualitas profesionalisme.
Ada beberapa langkah strategis untuk memenuhi harapan profesionalitas seorang instruktur dalam menggembirakan perkaderan. Pertama, seorang Instruktur harus memahami secara kaffah nilai-nilai yang terdapat dalam Ikatan dan Persyarikatan serta berwawawasan luas. Merujuk pada falsafah perkaderan pedagogi kritis, instruktur IMM tidak hanya melakukan transfer value (keteladanan). Tetapi juga memahami pentingnya transfer knowledge (sikap kritis, keluasan wawasan dan kepekaan moral).
Kedua, memahami perkembangan zaman dan kebutuhan kader serta lingkungannya. Kader IMM sepatutnya tidak tertinggal dalam mengikuti dinamika isu-isu seputar Gen-Z. Responsif terhadap isu seputar Gen-Z dapat menjadi bahan diskusi menarik. Dengan demikian akan tumbuh rasa ketertarikan kader terhadap IMM dan memposisikan intruktur sebagai instruktur-friendly.
Ketiga, berkemampuan dalam melakukan integrasi teknologi. Instruktur dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam kegiatan perkaderan. Penggunaan platform digital untuk pelatihan sangat memungkinkan penyampaian materi secara lebih interaktif dan menarik. Dengan demikian, kader IMM juga dapat belajar kapan saja dan di mana saja tanpa batasan geografis.
Selain itu, bisa pula untuk melakukan pembelajaran aktif, seperti diskusi kelompok atau proyek kolaboratif yang memperlihatkan keberadaan seorang kader. Metode ini bermanfaat untuk melatih berpikir kritis, kreatif serta belajar bekerja sama. Dengan demikian, sangat memungkinkan tumbuhnya chemistry antar kader.
Keempat, integrasi kearifan lokal dalam pengkaderan dengan tujuan agar instruktur juga beradaptasi terhadap keadaan lingkungan sekitar. Dalam konteks IMM, hal ini penting bagi instruktur untuk mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam pengkaderan. Dengan begitu, materi perkaderan akan lebih relevan bagi kader, sekaligus membantu kader untuk memahami konteks sosial budaya setempat.
Kelima, menciptakan branding instruktur yang positif. Instruktur IMM harus mampu menunjukkan karakter dan kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai Ikatan dan Persyarikatan yang kuat. Karena instruktur merupakan uswatun hasanah bagi kader-kader IMM.
Maqashid syariah sebagai tujuan utama pengkaderan
Dalam konteks misi dakwah Muhammadiyah dan IMM, penulis menggambarkan bahwasannya Maqashid Syariah menjadi tujuan utama perkaderan.
- Hifdz ad-din (memelihara agama)
Instruktur memastikan materi yang tersampaikan sesuai dengan ajaran Islam dan mampu memperkokoh aqidah kader. Hal ini melakukan dengan cara mengajarkan ajaran Islam secara utuh dan mengakar, selaras dengan misi dakwah Muhammadiyah yang termaktub dalam QS. Ali-Imran 104
- Hifdz al-aql (memelihara akal)
Kualitas perkaderan yang diberikan oleh instruktur harus mampu merangsang pemikiran kader secara kritis, analitis dan solutif serta dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
- Hifdz an-nafs (memelihara jiwa)
Perkaderan IMM harus berorientasi melahirkan atau menciptakan kader penerus yang berkualitas. Yaitu generasi kader yang siap menghadapi dan akan menjawab segala tantangan IMM masa depan.
- Hifdz al-mal (memelihara harta)
Dalam konteks organisasi, perlindungan terhadap harta dapat bisa bermakna pengelolaan sumber daya kader harus secara efisien.
Dengan demikian, profesionalitas instruktur dalam menggembirakan perkaderan IMM sangat strategis menentukan keberhasilan perkaderan. Dengan kader-kader yang mumpuni secara akademis dan juga berkesadaran budaya yang tinggi, tentu berpengaruh baik pada keberlanjutan dan keberlangsungan IMM dalam berkontribusi terhadap masyarakat. Dan tentunya juga positif dalam menjawab tantangan masa depan IMM.
Editor Notonegoro