PWMU.CO — Komite SD Muhammadiyah 18 Surabaya bersama tenaga pendidik, kompak bekerja sama memberikan wadah bagi orang tua untuk belajar bersama-sama, dalam Seminar Parenting dengan tema “Penerapan Pola Asuh dan Perkembangan Emosional Anak”.
Dilaksanakan pada hari Sabtu (18/01/2025) bertempat di Hall Al-Insyirah, lantai 5 SD Muhammadiyah 18 Surabaya.
Interaksi antara orang tua dan anak dalam mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual menjadi perhatian khusus bagi orang tua wali murid, dan juga seluruh civitas akademika SD Muhammadiyah 18 Surabaya.
Ketua Komite SD Muhammadiyah 18 Surabaya, Diah Kusuma Ningrum, mengungkapkan bahwa egiatan ini adalah salah satu serangkaian agenda perayaan Milad SD Muhammadiyah 18 Surabaya ke-55 tahun.
“Kegiatan ini diikuti oleh seluruh orang tua wali murid dan dilaksanakan dengan sistem hybrid, orang tua wali murid kelas 1-3 datang secara luring (luar jaringan),” ujarnya
“Sedangkan kelas 3-6 dapat secara langsung melihat tayangan melalui live streaming Youtube official SD Muhammadiyah 18 Surabaya,” tutur Diah.
Widji Lestari SPsi MPsi Psikolog, sebagai narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan perihal pentingnya mengenali karakter dan usia anak dalam menerapkan pola asuh yang sesuai.
“Pada usia 7-14 tahun. Kita dapat menanamkan nilai disiplin dan tanggungjawab pada anak, sehingga anak sudah mulai terbiasa dengan belajar memahami konsekuensi dari tindakannya, memahami nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari, mengelola perasaan dan perilakunya,” ujarnya.
Pola asuh yang tidak sesuai, ternyata juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi anak. Di antaranya, anak akan cenderung agresif, ketergantungan pada orang tua, dan kurang percaya diri.
Dalam hal ini, peran orang tua sangatlah penting. Widji Lestari menyampaikan bahwa ibu sebagai madrasah pertama dan utama bagi anak yang menciptakan rasa nyaman dan aman dalam keluarga dan lingkungan.
Ayah, membantu anak bereksplorasi dan menyukai tantangan, mengajarkan sikap asertif (berani mengungkapkan apa yang dipikir, dirasa, diinginkan), dan mengajarkan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Seminar parenting ini mendapat banyak respon dan komentar positif dari orang tua wali murid baik yang datang secara langsung maupun yang menyaksikan tayangan live streaming.
“Bukan hanya senyum bahagia ustadz dan ustadzah, tapi menangis dan terharu juga. Matur nuwun (terima kasih), bunda. Alhamdulillah tambah ilmu yang bermanfaat dalam kegiatan ini,” ujar Panca Indrawati, salah satu orang tua wali murid dari ananda Farhanah Nur Isnaini, siswa kelas 3 ini.
Penutup kegiatan seminar parenting ini, Widji Lestari menyampaikan bahwa anak-anak bukanlah buku mewarnai yang bisa kita warnai sekehendak hati kita.(*)
Penulis Mitha Rizky Rachmawati Editor Zahrah Khairani Karim