PWMU.CO – Kehadiran mahasiswa Kelompok 02 dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) membawa nuansa baru di kegiatan Posyandu ILKP POSGA KLASTER 2 di Desa Karangcangkring, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Semangat pengabdiannya yang begitu menggelora, kelompok 02 yang beranggotakan 13 mahasiswa lintas program studi (prodi) — yaitu Prodi Agroteknologi, Prodi Ilmu Gizi, Prodi Manajemen, dan Prodi Teknik Industri. Kehadiran mereka turut memeriahkan suasana kegiatan Posyandu bersama puluhan ibu hamil dan balita di balai desa.
Suasana Posyandu pada, Selasa (21/01) ini memang sangat terasa perbedaannya. Hal ini terjad karena para mahasiswa KKN tersebut tak hanya membantu teknis seperti menimbang berat badan dan mengukur tinggi balita. Mereka juga terlibat dalam memberikan sentuhan khusus melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berupa puding wortel dan bubur sumsum. Sentuhan kecil ini menarik perhatian siapapun yang hadir, terutama yang terlibat dalam mendukung pencegahan stunting di desa tersebut.
Ketua KKN Kelompok 02, Arief Sofyan, menegaskan komitmennya bersama anggotanya demi untuk kesehatan masyarakat.
“Kami ingin melakukan edukasi untuk membangun kesadaran tentang pola hidup sehat, khususnya bagi ibu hamil dan balita. Harapannya, langkah kecil ini membawa dampak besar untuk generasi mendatang,” ujar Arief Sofyan dengan penuh optimis.
Kehadiran dan keterlibatan kelompok mahasiswa dalam KKN ini mendapatkan respon sangat positif dari Kepala Desa Karangcangkring, Fenni Fuadiyah, SKom. Bu Kades Karangcangkring ini menyampaikan rasa terima kasihnya atas kontribusi mahasiswa yang KKN tersebut.
“Mereka tidak hanya membantu kelancaran kegiatan Posyandu, tetapi juga membawa inovasi yang bermanfaat, seperti PMT puding wortel untuk balita,” kata Bu Kades Fenni.
Salah satu kader Posyandu pun turut merasakan aura positif dari semangat kolaborasi. Kader Posyandu yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, “kontribusi mahasiswa KKN ini sangat berarti. PMT yang mereka bawa menjadi tambahan gizi penting untuk balita, utamanya untuk upaya pencegahan stunting.”
Pendek kata, sinergitas antara mahasiswa KKN, Kader Posyandu, dan masyarakat telah menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Mungkin ini baru langkah kecil dan sederhana, namun tentunya cukup bermakna. Khususnya bagi warga Desa Karangcangkring agar semakin optimis dalam menjaga kesehatan generasi penerusnya.
Penulis Ahmad Azharuddin, Editor Notonegoro