PWMU.CO – Sebanyak 18 mahasiswa dan 2 dosen pembimbing dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jawa Barat, melaksanakan Kuliah Kunjungan Lapangan (KKL) sekaligus silaturahmi ke Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya, Rabu (22/1/2025) pagi. Kegiatan ini bertempat di Jalan Baratajaya I Nomor 11, Surabaya, Jawa Timur.
Rombongan yang menggunakan kereta api ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) selama perjalanan dari Kota Cirebon. Salah satu mahasiswa mengungkapkan bahwa mereka berangkat pada Selasa (21/1/2025) pukul 12.00 WIB dari Stasiun Cirebon dan tiba di Sekolah Kreatif Baratajaya pada pukul 09.00 WIB keesokan harinya. Sebelum menuju sekolah, rombongan sempat mampir ke kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya di Jalan Jagir Wonokromo.
Setibanya di lokasi, para tamu disambut dengan berbagai penampilan anak-anak Sekolah Kreatif, seperti atraksi wushu dan Laskar Tangguh. Setelah itu, mereka diarahkan ke hall lantai 4 untuk mengikuti acara pembukaan dan sesi berbagi pengalaman (sharing session). Sebelum acara dimulai, para mahasiswa disambut dengan hiburan menarik berupa penampilan presenter cilik, musik ansambel, angklung, qiraah, dan story-telling.
Kepala Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Suyono SSi, menyampaikan sambutan hangatnya kepada rombongan UMC. “Terima kasih sudah berkenan hadir di sini,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa meskipun sekolah ini memiliki keterbatasan ruang, pelayanan pendidikan tetap diberikan secara maksimal. Sekolah ini dirintis oleh Tim Inovasi Pengembangan Sekolah (TIPS) yang terdiri dari Heru Tjahyono, Ahmad Zaini, dan almarhum Ismadi Rety.
Salah satu keunggulan Sekolah Kreatif Baratajaya adalah penerapan program pembelajaran inklusi. “Program ini memungkinkan siswa reguler dan inklusi belajar bersama dalam satu kelas, bertujuan untuk mengembangkan rasa empati siswa terhadap perbedaan,” jelas Suyono.
Dosen Pembimbing KKL UMC, Sati MPd, mengungkapkan apresiasinya atas sambutan yang luar biasa dari Sekolah Kreatif SDM 16 Surabaya. “Terima kasih telah menerima kami untuk melakukan KKL dan observasi di sekolah ini,” tuturnya.
Ia menjelaskan, mahasiswa semester VII yang mengikuti kegiatan ini dibagi menjadi dua kelompok observasi. Kelompok pertama fokus pada profil sekolah, perangkat pembelajaran, pembelajaran diferensiasi, asesmen, pelaksanaan pendidikan karakter, serta tantangan yang dihadapi sekolah inklusi. Sementara kelompok kedua mengobservasi pengembangan kurikulum merdeka di sekolah inklusi, budaya sekolah, keunggulan dan prestasi sekolah, kegiatan P5, serta tantangan sekolah inklusi.
“Kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata di dunia profesi, sehingga mereka tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memahami praktik implementasinya,” tambah Sati.
Diana Setiana MPd, dosen pembimbing lainnya, mengaku terkesan dengan program inklusi di Sekolah Kreatif. “Sekolah ini luar biasa. Program inklusinya secara tidak langsung mendukung poin keempat dari Sustainable Development Goals (SDGs) tentang pendidikan berkualitas,” katanya. Ia berharap bisa mengembangkan program serupa di sekolah-sekolah di Cirebon. (*)
Penulis Riska Oktaviana Editor Wildan Nanda Rahmatullah