PWMU.CO – Slamet Riyadi, muadzin puluhan tahun masjid Al Jihad Muhammadiyah Takerharjo Solokuro wafat sangat cepat di rumah sakit Muhammadiyah Lamongan pada pukul 14.00 wib, Jumat (17/1/2025).
Sebelum fajar Slamet Riyadi hendak azdan subuh, namun kepalanya pusing sehingga salat di rumah. Sehingga adzan digantikan M Nuril Mukminin. Ketika waktu adzan jumat, Slamet Riyadi juga tidak Nampak, pada akhirnya Sholih menggantikannya.
Bakda Jumatan Slamet Riyadi dinaikkan mobil sehat oleh Edi Sucipto ke UGD Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Pria kelahiran Lamongan 6/11/1959 itu telah tiada. Edi menelpon Pimpinan Ranting Muhammadiyah Takerharjo. Edi meminjami biaya jasa dan ambulan rumah sakit.
Selanjutnya Slamet Riyadi dibawa pulang ke rumah duka. Modin mengumumkan kabar duka melalui toa masjid Al Jihad. Sekretaris takmir meneruskan melalui grup WA. Ratusan pelayat berdatangan. Jenazah dimandikan dan dikafani. Lalu disalatkan dan dikuburkan bakda magrib di makam kulon Takerharjo.
Kamis (23/1/2025) Pimpinan Ranting Muhammadiyah Takerharjo menghibur keluarga Slamet Riyadi. Beliau meninggalkan 1 istri dan 2 anak. Mereka adalah Marmah, Lihyaul Ahya dan Mabrur. Pimpinan Ranting Muhammadiyah Takerharjo menanggung seluruh biaya perawatan jenazah. Selain itu memberikan santunan kepada keluarga.
Amirul Mu’minin, MA menyampaikan bahwa Pak Slamet Riyadi adalah muadzin yang ikhlas karena Allah. Beliau menolak digaji. Beliau bermanfaat untuk umat. Karenanya Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Takerharjo merasa kehilangan yang sangat mendalam. Semoga siapa saja yang turut berbela sungkawa memperoleh pahala seperti orang yang tertimpa musibah. Siapa saja yang menyalatkan dan menguburkan mendapat pahala seperti dua gunung yang besar.
Lebih dari itu PRM Takerharjo berdoa. Semoga Pak Slamet Riyadi memperoleh pahala yang besar sebagai muadzin. Bukhari meriwayatkan hadis. Manusia, jin dan siapapun yang mendengar suara muadzin akan menjadi saksinya pada hari kiamat. (*)
Penulis Mushlihin Editor Amanat Solikah