Lembaga Pendidikan Modern
Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Mushala Aisyiyah Kauman, yang menjadi pusat kegiatan perempuan Muhammadiyah melalui pengajian Sapa Tresna. Mushala ini juga merupakan mushala khusus perempuan pertama di Indonesia. Para siswa mendapat wawasan tentang pentingnya peran perempuan dalam pendidikan dan pemberdayaan umat, seperti yang dicontohkan oleh Siti Walidah melalui Aisyiyah.
Selain lokasi utama tersebut, rombongan juga melewati SD Muhammadiyah Kauman dan SD Muhammadiyah Notoprajan, dua sekolah Muhammadiyah pertama yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan. Saat berdirinya, SD Muhammadiyah Notoprajan diperuntukkan bagi siswa putra, sementara SD Muhammadiyah Kauman diperuntukkan bagi siswa putri.
Para pendamping menjelaskan bahwa sekolah-sekolah ini merupakan wujud nyata dari visi KH Ahmad Dahlan untuk memajukan pendidikan umat Islam melalui lembaga pendidikan modern, yang saat itu masih jarang ditemukan.
Selain melalui pendidikan, Muhammadiyah juga berfokus pada bidang kesehatan. Rombongan pun diajak mengunjungi RS PKU Muhammadiyah yang letaknya tidak jauh dari Kampung Kauman. Rumah sakit yang digagas oleh KH Syujak, salah satu murid KH Ahmad Dahlan itu tengah direnovasi saat SD Mugres berkunjung.
Kepada PWMU.CO, Ketua panitia Studi Sejarah Muhammadiyah, Sahid menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai sejarah Muhammadiyah dan menginspirasi mereka untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan para pendiri.
“Melalui kunjungan ini, kami ingin menanamkan kecintaan siswa terhadap sejarah perjuangan Muhammadiyah. Dengan mengenal lebih dalam tentang perjuangan KH Ahmad Dahlan dan tokoh-tokoh lainnya, kami berharap para sisswa akan terinspirasi untuk melanjutkan misi membangun peradaban Islam yang berkemajuan,” tutur Sahid.
Menurut Sahid, yang juga guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan SD Mugres, ini mengharapkan para siswa tidak hanya mendapatkan wawasan sejarah, tetapi juga pengalaman berharga yang diharapkan mampu menumbuhkan semangat pengabdian kepada masyarakat seperti yang telah dicontohkan oleh para pendiri Muhammadiyah.
“Karena merekalah nantinya yang akan dititipi KH Ahmad Dahlan untuk menggerakkan Muhammadiyah,” pungkas Sahid. (*)
Penulis Abizar Purnama Editor Amanat Solikah