PWMU.CO – Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Kandangsemangkon, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, mengadakan rihlah dengan menjelajahi pesona masjid, yaitu Masjid An-Nahda di Bojonegoro dan Masjid Agung Tuban, Rabu (29/1/2025).
Peserta rihlah berjumlah 35 orang, yang terdiri dari pimpinan dan anggota. Mereka menggunakan armada bus untuk perjalanan.
Rihlah dalam Islam bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual, intelektual, dan sosial. Berikut beberapa manfaat rihlah bagi perbaikan pribadi, di antaranya:
‣ Menguatkan rasa solidaritas, ukhuwah, dan kebersamaan.
‣ Membangun rasa peduli terhadap sesama.
‣ Meningkatkan kesehatan jasmani.
Manfaat rihlah bagi rohani
‣ Menambah kekuatan iman dan akhlak yang baik.
‣ Mengkaji, mensyukuri, dan mengagumi keindahan ciptaan Allah.
Koordinator Kegiatan, Hanik Musyfiroh, menyampaikan bahwa program Rihlah ini merupakan kegiatan perdana PRA Kandangsemangkon yang mengawali rangkaian kegiatan tahun 2025.
“Program ini diinisiasi oleh Majelis Tabligh dalam pengajian rutin bulanan. Saat pertama kali diusulkan, program ini dibahas dalam rapat PRA dan akhirnya diputuskan sebagai program pembuka tahun 2025,” tuturnya.
Setelah disetujui oleh PRA Kandangsemangkon, sekretaris PRA, Muthmainnah, menyusun dan mengedarkan surat pemberitahuan kepada pimpinan serta jamaah pengajian rutin ‘Aisyiyah Kandangsemangkon. Setelah surat tersebut diedarkan, sebanyak 35 pimpinan dan anggota mendaftar serta ikut dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua PRA Kandangsemangkon, Astufah, menyambut baik program tersebut dan juga turut serta dalam kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Astufah juga menyampaikan bahwa kegiatan Rihlah ini dapat menciptakan rasa kekeluargaan yang sangat mendalam. Sejak awal perjalanan hingga tiba di tempat tujuan, para pimpinan dan anggota dapat saling berbincang, berbagi cerita dengan versi masing-masing, serta memberikan masukan terkait pengajian rutin ‘Aisyiyah.
“Jika memungkinkan, sisakan waktu untuk berdiskusi terkait materi pengajian agar tidak monoton,” katanya.
Dalam kegiatan ini, anggota Aisyiyah mengusulkan agar pada setiap pengajian bulanan, sebagian infaq ditasarufkan kepada anggota pengajian yang dhuafa.
Selain itu, ada juga yang mengusulkan agar rihlah seperti ini diadakan bersama dengan anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan ortom. Hal ini dinilai dapat meningkatkan kekompakan, soliditas, serta mempererat silaturahmi.
Penulis M Mahmud Editor Ni’matul Faizah