
Oleh: Moh. Helman Sueb – Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat, Lamongan
PWMU.CO – Sesungguhnya, kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Keduanya bersifat sementara alias tidak kekal. Namun, dunia ini benar-benar memukau dan menjanjikan sesuatu yang serba gemerlap, yang sangat disukai manusia. Tidak mengherankan jika banyak manusia yang terjebak di dalamnya.
Kehidupan dunia yang sementara ini dapat membuat seseorang bahagia di dunia dan juga di akhirat. Ada juga yang memilih bahagia di dunia saja, dalam pengertian sukses menikmati hidup dengan berbagai macam aktivitas serta memiliki harta dan kendaraan super mewah.
Prof Hamka dalam bukunya Seribu Satu Persoalan mengatakan bahwa soal dunia adalah soal yang besar dalam agama. Dunia dengan segala hiasan dan kemegahannya kerap kali mempesona insan, sehingga mereka lalai dan lupa. Mereka menyangka bahwa perjalanan hidup kita hanya sampai di sini. al-Quran memperingatkan agar manusia tidak diperdaya oleh dunia.
Manusia diciptakan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala agar mereka beribadah kepada-Nya (QS Adz-Dzariyat: 56) dan hanya bergantung kepada-Nya serta hidup semata-mata mencari anugerah dan rida-Nya.
Apabila seseorang mengejar kenikmatan dunia tanpa mengindahkan aturan agama, berarti manusia telah tunduk pada nafsunya dan akan mengalami kerugian.
Manusia Dunia
Menurut Toto Tasmara dalam bukunya Menuju Muslim Kaffah, ada istilah manusia dunia. Istilah ini adalah ungkapan yang berlebihan. Dunia tidak mungkin menciptakan manusia, tetapi manusialah yang membentuk dunia dengan izin Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
Manusia dunia adalah manusia yang mampu memilih jalan hidupnya sesuai dengan aturan yang terkandung dalam Islam. Setiap langkah hidupnya selalu berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Seseorang yang hidupnya mengikuti hawa nafsu dan rayuan setan berarti memilih penderitaan dan kesengsaraan hidup.
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa dunia ini adalah kesenangan yang menipu. Ada juga yang dikatakan sebagai permainan dan senda gurau. Oleh karena itu, sebagai seorang mukmin, tentu kita berusaha tetap istiqamah dan memohon perlindungan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala agar diberi kekuatan untuk menghadapi godaan-godaan dunia.
Editor Zahra Putri Pratiwig