
PWMU.CO – Dalam dunia pendidikan, kita sering mendengar ungkapan bahwa anak-anak ibarat kertas putih yang siap ditulisi. Apa yang kita tanamkan dalam diri mereka sejak kecil akan menjadi fondasi karakter mereka di masa depan.
Oleh karena itu, peran orang tua, guru, dan masyarakat sangatlah penting dalam membimbing serta menanamkan nilai-nilai kebaikan untuk menyiapkan pemimpin masa depan.
Kebaikan bukan hanya tentang tindakan besar yang luar biasa, tetapi juga tentang hal-hal kecil yang dilakukan dengan tulus. Sebuah senyuman kepada teman, mengucapkan terima kasih saat menerima bantuan, atau sekadar menyapa dengan ramah adalah contoh sederhana yang dapat membentuk kebiasaan baik dalam diri anak-anak.
Seperti menanam benih, nilai-nilai kebaikan yang diajarkan sejak dini mungkin tidak langsung terlihat hasilnya. Namun, jika dirawat dan dipupuk dengan baik, benih itu akan tumbuh menjadi pohon yang kuat dan berbuah, memberikan manfaat bagi banyak orang. Inilah pentingnya pendidikan karakter yang harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
Komitmen MI Muhammadiyah 2 Campurejo dalam Menanamkan Nilai Kebaikan
Sebagai lembaga pendidikan berbasis Islam, MI Muhammadiyah 2 Campurejo (MI Mutwo) memiliki peran krusial dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia.
Lingkungan pendidikan di madrasah ini tidak hanya berfokus pada transfer ilmu, tetapi juga membimbing siswa agar tumbuh menjadi individu yang peduli, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab sebagai bekal masa depan mereka.
Untuk mewujudkan hal tersebut, MI Mutwo menanamkan nilai-nilai kebaikan melalui berbagai kegiatan, antara lain:
- Memberikan Teladan yang Baik.
Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka lebih mudah belajar dari apa yang mereka lihat dibandingkan hanya mendengar teori. Oleh karena itu, kepala madrasah, guru, dan seluruh karyawan harus menjadi teladan dalam bersikap jujur, sabar, menghormati orang lain, serta menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. - Menciptakan Lingkungan yang Positif.
Lingkungan yang mendukung pertumbuhan karakter positif sangatlah penting. Madrasah harus menjadi tempat yang ramah, aman, dan nyaman bagi siswa, di mana mereka merasa dihargai dan didukung untuk berkembang. Budaya saling menghormati, berbagi, dan bekerja sama perlu ditanamkan oleh seluruh elemen madrasah, mulai dari kepala madrasah, guru, karyawan, orang tua, hingga pedagang di lingkungan madrasah. - Mengintegrasikan Pendidikan Karakter dalam Kegiatan Sehari-hari.
Pendidikan karakter tidak harus diajarkan secara terpisah, tetapi bisa terintegrasi dalam setiap kegiatan di madrasah. Dalam pembelajaran, guru dapat menyisipkan cerita inspiratif tentang tokoh-tokoh berakhlak mulia. Dalam kegiatan ekstrakurikuler, siswa bisa diajak untuk berlatih kepemimpinan, kerja sama, dan tanggung jawab. - Mendorong Praktik Kebaikan Secara Nyata.
Agar kebaikan tidak hanya menjadi teori, madrasah mengadakan program yang mengajarkan siswa untuk berbagi dan peduli terhadap sesama, seperti kegiatan sosial, bakti masyarakat, atau bazar amal. Dengan praktik langsung, siswa akan memahami bahwa kebaikan harus diamalkan, bukan sekadar dipelajari.
Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Menanamkan Kebaikan
Selain di madrasah, keluarga dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan. Orang tua dapat membiasakan anak mengucapkan salam, bersikap sopan, serta membantu pekerjaan rumah. Lingkungan masyarakat juga harus menciptakan suasana yang kondusif dan penuh keteladanan.
Seorang anak yang terbiasa melihat orang tuanya bersedekah atau membantu tetangga akan lebih mudah memahami makna berbagi. Sebaliknya, jika anak tumbuh di lingkungan yang penuh konflik dan ketidakpedulian, maka nilai kebaikan akan sulit tertanam dalam dirinya.
Menanamkan kebaikan tidak harus selalu dalam bentuk tindakan besar. Justru, perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus. Kebiasaan baik yang ditanamkan sedikit demi sedikit akan menjadi bagian dari kepribadian anak seiring waktu.
Dengan menanamkan satu kebaikan, sekecil apa pun, kita telah berkontribusi dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat dan berjiwa sosial tinggi.
Konsep Tarbiyah di MI Muhammadiyah 2 Campurejo
Pendidikan di MI Mutwo tidak hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membimbing akhlak dan karakter siswa. Madrasah ini menerapkan konsep tarbiyah, yang mencakup tiga aspek utama:
- Tarbiyah Aqliyah (Pendidikan Intelektual)
Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat. - Tarbiyah Ruhiyah (Pendidikan Spiritual)
Membentuk keimanan dan ketakwaan agar siswa memiliki hubungan yang kuat dengan Allah. - Tarbiyah Khuluqiyah (Pendidikan Akhlak dan Karakter).
Membimbing siswa agar berperilaku baik, jujur, disiplin, dan beradab dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai bagian dari pembinaan karakter, MI Mutwo menerapkan berbagai kegiatan yang mendukung nilai-nilai tersebut. Salah satunya adalah penyambutan peserta didik oleh kepala madrasah dan guru sejak pukul 06.00 WIB.
Dengan menerapkan senyum, sapa, salam, sopan, dan santun, guru-guru MI Mutwo menyambut siswa di pintu gerbang madrasah. Kehangatan dan keteladanan ini diharapkan dapat menginspirasi siswa untuk melakukan hal yang sama dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui berbagai upaya ini, MI Mutwo berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri siswa, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia, dan siap memberikan manfaat bagi masyarakat di masa depan.(*)
Penulis Nurkhan Editor Zahrah Khairani Karim