
PWMU.CO – Ada yang tak biasa saat peserta Soedirman Scout Challenge (SSC) dalam Gebyar Muh1ba 2025 memasuki halaman SMA Muhammadiyah 1 Babat (Muh1ba), Kamis (13/2/2025). Sebuah bangunan pionering raksasa dengan atap bergaya Minang berdiri megah menyambut mereka.
Bangunan yang menjadi pusat perhatian ini merupakan hasil kerja keras Dewan Amaliyah dan dibantu Dewan Kerabat Qobilah Soedirman SMA Muh1ba. Proses pembangunannya berlangsung selama satu bulan dengan 1.034 tongkat dan 2.225 tali, menciptakan struktur kokoh dan artistik.
Ketua Dewan Amaliyah, Rakanda Farris Noval, dalam laporannya menyampaikan bahwa pionering raksasa ini dipersembahkan khusus untuk peserta SSC 2025. “Kami ingin memberikan sesuatu yang berkesan, bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga inspirasi sebuah mahakarya pionering yang belum ada di sini sebelumnya,” ujarnya.
Apresiasi dari Para Tokoh
Tak hanya peserta yang kagum, berbagai tokoh yang hadir pun memberikan apresiasi terhadap mahakarya ini.
Ramanda Amin, Pelatih Qobilah Soedirman, mengungkapkan bahwa pionering ini adalah hasil kerja keras penuh dedikasi dari anggota Dewan Amaliyah dan dibantu Dewan Kerabat. “Mereka hampir setiap hari membangun pionering ini sepulang sekolah, bahkan terkadang hingga ba’da Isya. Semangat dan totalitas mereka sungguh luar biasa,” ungkapnya.
Di waktu terpisah, Ramanda Fathurrahim Syuhadi, Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan (Kwarwil HW) Jawa Timur, juga menyampaikan kekagumannya. “Bangunan ini tidak bisa dibuat oleh sembarang orang. Ini membutuhkan keahlian khusus dan mereka telah membuktikan bahwa dengan kerja sama dan ketekunan, karya luar biasa bisa tercipta,” tuturnya.
Sementara itu, AIPTU Jatmiko, Panit II Bimas Polsek Babat yang juga menjadi juri Parade PBB, menyampaikan kesannya. “Saya sudah bertugas di SSC sejak masih bernama Olimpiade Soedirman. Setiap tahun ada kejutan baru, dan tahun ini pionering raksasa ini yang mencuri perhatian. Luar biasa!”
Tak ketinggalan, Ramanda Isa Anshori, demisioner Ketua Dewan Kerja Daerah (DKD, sekarang DSD) Lamongan pertama, turut memberikan apresiasi. “Sebagai guru seni budaya, saya sangat mengapresiasi karya ini. Pionering ini bukan sekadar bangunan, tetapi juga simbol dari kerja keras, kekompakan, dan kreativitas. Ini luar biasa!” ujarnya.
SSC Gebyar Muh1ba 2025 sendiri merupakan ajang kompetisi kepanduan tingkat SMP/MTs se-Jawa Timur, yang tahun ini mengusung tema Tunjukkan Aksi dengan Semangat Berkolaborasi, Raih Prestasi. Sebanyak 19 qobilah ikut serta, dengan total 343 peserta yang berlaga dalam tiga cabang lomba: Parade PBB, Semaphore Dance, dan Pioneering.
Dengan semangat fastabiqul khairat, kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk keterampilan, tetapi juga wadah untuk membangun karakter dan mempererat ukhuwah antarkader kepanduan se-Jawa Timur.
Penulis Aminulloh Fatkhur Roziqi Editor Zahra Putri Pratiwig