
PWMU.CO – SMK se-Jawa Timur mengikuti acara Safety Riding Task Force School Partnership 2025 Bacth 5 di SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng, Banyuwangi, Selasa (18/02/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh SMK se-Jatim baik negeri maupun swasta. Tiap sekolah mengutus 1 orang guru dan 3 siswa Jurusan Teknik Sepeda Motor. Di antara sekolah peserta safety riding yang hadir adalah:
- SMKN 1 Suboh Situbondo
- SMK Ahmad Yani Probolinggo
- SMKN 2 Kraksaan Probolinggo
- SMK Berdiri Jember
- SMK Nuris Jember
- SMK Gajah Mada Banyuwangi
- SMK Muhammadiyah 3 Ambulu Jember
- SMK YP Jombang Jember
- SMK Muhammadiyah Jatiroto
- SMKN Klakah
- SMK Muhammadiyah 2 Genteng
Pukul 09.00 WIB acara ini dimulai. Dibuka oleh Kepala SMK Muda Genteng, Tamyis Rosidi MPd yang sekaligus memberikan sambutan.
Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu pre-test, pemaparan materi, dan praktik safety riding. Instruktur PT MPM Sidoarjo Jawa Timur, Dimas Satriyo mendampingi kegiatan safety riding ini.
Di awal paparannya, ia menyampaikan kepada para peserta bahwa guru di sekolah hanya bisa mengingatkan terhadap keselamatan siswa saat berkendara. Artinya tidak bisa mengawal terus.
Kemudian Dimas memaparkan data kecelakaan di Jatim yang rata-rata terjadi pada anak muda. Pada tahun 2022 data kecelakaan berjumlah 137.851 jiwa, dan 74% pengguna sepeda motor, serta 53% didominasi usia produktif antara 15-39 tahun.
Ia pun mengajukan pertanyaan kepada peserta. “Apa penyebab kecelakaan itu?,” tanyanya. Beragam jawaban dari peserta safety riding.
Salah satunya karena tidak memakai helm. Hal itu karena alasan jarak perjalanan yang dekat, tidak biasa, dan berat. Di samping itu ada juga yang beralasan takut rambut rusak.
Instruktur PT MPM itu mengajak para siswa itu untuk membiasakan memakai helm saat berkendara. “Kalian ini adalah garda terdepan di sekolah. Maka agak aneh jika tidak memakai helm. Mulailah dengan mengubah perilaku diri,” ajaknya.
Bagaimana kamu mengajak teman lain memakai helm, sementara kamu sendiri tidak memakai helm.
Ada beberapa perilaku berkendara yang menjadi penyebab kecelakaan, antara lain:
- Ceroboh terhadap lalu lintas dari depan
- Gagal menjaga jarak aman
- Ceroboh saat belok
- Melampaui batas kecepatan
- Ceroboh saat mendahului
Setelah pemaparan materi dilakukan praktik safety riding task force school partnership dengan materi sebagai berikut:
- Menjaga jarak
- Mendahului
- Melewati persimpangan
- Blind spot (antisipasi bahaya yang tidak terlihat).
Setelah itu semua peserta diarahkan menuju ke halaman sekolah untuk praktik berkendara secara benar dan aman. Pelaksanaan safety riding ini berjalan dengan lancar dan tertib.(*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Zahrah Khairani Karim