PWMU.CO – Peringatan hari kelahiran (milad) Muhammadiyah ke-108 H/105 M akan dilaksanakan pada Sabtu (11/11/2017). Pelaksana kegiatan milad adalah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Rangkaian kegiatan milad akan dilaksanakan sehari penuh di Aula Mas Mansur, Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal, Surabaya.
“Perayaan milad Muhammadiyah tahun ini dilaksanakan di ruangan tertutup sekaligus refleksi terhadap kiprah Persyarikatan pada abad kedua. Insyaallah milad tetap meriah karena akan dihadiri sekitar 600 peserta. Mereka adalah pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Jatim. Juga pimpinan amal usaha Muhammadiyah, Organisasi Otonom (Ortom) tingkat wilayah, dan kalangan media. Bahkan PWM Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) juga akan hadir,” kata Biyanto, Wakil Sekretaris PWM Jatim.
Menurut dosen UINSA Surabaya ini, meski berbeda dengan milad tahun lalu yang dilaksanakan di arena terbuka Stadion Gelora Bangkalan (SGB), namun semarak milad tahun ini tetap terjaga. Bahkan dapat dikatakan milad tahun ini bertabur bintang.
Hal itu, lanjutnya, karena narasumber yang akan menyampaikan refleksi dan paparan tentang kiprah Muhammadiyah sangat berkelas. Akan hadir sebagai narasumber Dr Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah), Ustadz Imam Shamsi Ali (Presiden Nusantara Foundation), Drs Hajriyanto Y Thohari, MA, Prof Bachtiar Effendi (Ketua PP Muhammadiyah), dan Prof Muhadjir Effendy (Mendikbud).
“Pada awalnya, PWM Jatim juga mengundang Menteri Sekretaris Kabinet Dr Pramono Anung. Beliau diminta untuk berbicara harapan pemerintah terhadap Muhammadiyah. Tetapi beliau tidak bisa hadir karena harus mendampingi Presiden Jokowi ke Vietnam dan Manila,” jelas Biyanto pada PWMU.CO, Senin (6/11/2017) pagi.
Di samping para narasumber, Gubernur Jatim Soekarwo juga diagendakan datang di acara milad.
“Melihat kualitas narasumber, refleksi milad yang diselenggarakan PWM Jatim pasti menarik. Apalagi juga hadir Imam Shamsi Ali yang datang secara khusus dari Amerika Serikat untuk menghadiri undangan PWM Jatim,” ujanya berpromosi.
Biyanto menjelaskan, Imam Shamsi Ali akan menyampaikan topik pengalaman mendakwahkan Islam di Amerika, terutama pasca Donald Trump tampil sebagai presiden USA. Sementara narasumber lain akan mengupas tema milad tahun ini, yakni “Muhammadiyah Merekat Kebersamaan.”
Tema ini, kata Biyanto, akan dibahas dalam perspektif ideologi, sosial budaya, dan politik. “Harapannya, Muhammadiyah benar-benar hadir sekaligus menjadi tenda besar bagi berbagai mazhab, aliran, dan ideologi. Muhammadiyah juga dapat menjadi perekat kebersamaan umat dan bangsa dalam kehidupan yang berbhinneka.
“Karena itu, saya pesankan pada keluarga besar Muhammadiyah-Aisyiyah untuk tidak lupa hadir dalam perayaan dan refleksi milad Muhammadiyah di Kantor PWM Jatim pada hari Sabtu, 11 November,” kata Biyanto. (MN)