
PWMU.CO – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di lingkungan Muhammadiyah didorong untuk berani menembus pasar global. Hal ini disampaikan oleh Nurhayati Ali Assegaf, Nuraa Woman Institute, dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 2 Lembaga Pendampingan (LP) UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, yang berlangsung di Agrowisata Wonosalam, Jombang (22/02/2025).
Nurhayati menegaskan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, seharusnya memiliki peran yang lebih besar di panggung global.
“Di mana Indonesia yang katanya mayoritas Muslim? Saat saya diundang ke Turki sebagai pengajar tamu, bahkan ditawari posisi menteri, saya semakin sadar bahwa kita harus membawa UMKM kita ke kancah internasional,” ujarnya.
Menurutnya, berbicara tentang kebangsaan saat ini bukan lagi sekadar nasionalisme, melainkan bagaimana membawa Indonesia dikenal secara global. Ia pun mendorong kader Muhammadiyah untuk terlibat dalam pemerintahan agar dapat berkontribusi lebih besar bagi kemajuan bangsa.
UMKM Indonesia Punya Potensi Besar untuk Ekspor
Dengan 64,2 juta UMKM di Indonesia pada 2023, potensi ekspor sangat besar, terutama dalam meningkatkan daya saing dan diversifikasi produk nasional. Namun, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku UMKM dalam menembus pasar internasional, di antaranya:
- Regulasi ekspor yang kompleks
- Hambatan logistik dan distribusi
- Akses terhadap pendanaan
- Kualitas dan standarisasi produk
- Branding dan pemasaran internasional
“Mengembangkan bisnis itu tidak cukup hanya dengan semangat. Kita butuh strategi konkret. Kita harus agresif menangkap peluang yang ada, seperti yang dilakukan Malaysia dalam mendorong ekspor UMKM mereka,” jelas mantan anggota DPR RI 2004-2019 ini.
Strategi UMKM Menuju Pasar Internasional
Untuk bisa bersaing di pasar global, Nurhayati menekankan beberapa langkah strategis, yaitu:
- Riset pasar global, memahami tren dan permintaan internasional
- Peningkatan kualitas produk, seperti mendapatkan sertifikasi halal, kemasan yang menarik, dan inovasi produk
- Legalitas dan perizinan, termasuk pendaftaran merek dan izin ekspor
- Pemasaran digital dan e-commerce, agar lebih mudah menjangkau pasar internasional
Ia mencontohkan bagaimana produk kopi dari Jawa Timur telah berhasil menembus pasar internasional. Keberhasilan ini didukung oleh inovasi produk, branding yang kuat, serta strategi pemasaran digital yang efektif.
Nurhayati juga mengingatkan bahwa UMKM tidak bisa hanya bertahan di dalam negeri, tetapi harus berani keluar untuk berkembang.
Dengan berbagai dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, Muhammadiyah diharapkan semakin agresif dalam menangkap peluang ekspor UMKM dan membawa produk Indonesia semakin dikenal di dunia internasional.(*)
Penulis Zahrah Khairani Karim Editor Wildan Nanda Rahmatullah