
PWMU.CO – Sabtu malam (22/2/2025), menjadi momen istimewa bagi Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (PP MBS) Tuban. Grand Final Public Speaking Contest (PSC) 2025, lomba pidato dalam tiga bahasa (Arab, Inggris, dan Indonesia), berlangsung meriah di hadapan para santri dan tamu undangan. Acara yang diselenggarakan oleh Organisasi Pelajar Pondok Muhammadiyah Tuban (OPPMT) ini sukses menarik perhatian seluruh civitas akademika.
Perjalanan menuju grand final tidaklah mudah. Para santri PP MBS Tuban terlebih dahulu harus melewati dua tahap seleksi yang digelar pada 28 Januari dan 5 Februari 2025. Dari proses seleksi yang ketat, terpilih 12 peserta terbaik dari kelas 8 SMP hingga kelas 11 SMA untuk tampil di babak final. Mereka terbagi dalam dua kategori, yaitu kategori Ulya yang berkompetisi dalam pidato berbahasa Arab dan Inggris, serta kategori Wustha yang berlaga dalam pidato berbahasa Indonesia.
Setiap finalis menampilkan kemampuan orasi terbaiknya dengan penuh percaya diri dan penghayatan mendalam. Materi yang disampaikan mencakup berbagai tema keislaman dan kebangsaan, mencerminkan wawasan luas serta pemahaman mendalam terhadap isu-isu kontemporer. Sorakan dan tepuk tangan meriah dari para pendukung yang memenuhi aula semakin membakar semangat para peserta.
Suasana semakin hidup ketika para santri dengan penuh antusias memberikan dukungan kepada finalis favorit mereka. Sorak-sorai memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer kompetisi yang penuh semangat namun tetap menjunjung tinggi sportivitas. Acara semakin semarak dengan penampilan Tari Saman dari santri putri MBS Tuban yang memukau penonton. Sesi interaktif yang melibatkan audiens pun semakin mempererat kebersamaan antara peserta dan tamu yang hadir.
Dewan juri yang terdiri dari kalangan akademisi dan tokoh Muhammadiyah memberikan penilaian ketat untuk menentukan para pemenang. Salah satu juri, Ustadz Ridho, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PCM bidang Tarjih dan Tabligh, memberikan apresiasi besar kepada para santri atas performa terbaik mereka di atas panggung. Ia berharap agar peserta PSC terus mengasah kemampuan berbicara di depan publik dan kelak dapat mengisi mimbar-mimbar dakwah di masyarakat. Menurutnya, ajang seperti ini sangat penting dalam membentuk kader dai yang percaya diri dan siap berkontribusi di dunia dakwah.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Ranting dan Cabang Muhammadiyah yang turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya PSC 2025. Mereka menekankan bahwa kompetisi seperti ini dapat menjadi sarana lahirnya dai-dai Muhammadiyah yang unggul dan siap berkiprah, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Sambutan dari para tokoh Muhammadiyah yang hadir semakin menyemangati peserta untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam berdakwah.
Keberhasilan Grand Final PSC 2025 menjadi bukti bahwa santri PP MBS Tuban memiliki potensi luar biasa dalam bidang dakwah dan orasi. Semoga ajang ini terus berkembang dan menjadi wadah inspiratif bagi generasi penerus Muhammadiyah yang siap membawa nilai-nilai Islam ke seluruh penjuru dunia. Dengan adanya kompetisi semacam ini, diharapkan santri Muhammadiyah semakin percaya diri dalam menyampaikan dakwah Islam berkemajuan kepada masyarakat luas. (*)
Penulis Sayidulqisthon Editor Wildan Nanda Rahmatullah