PWMU.CO – Sebuah perjuangan tersendiri untuk bisa sampai di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, tempat Pengajian Pimpinan Muhammadiyah se-Cabang Laren digelar pada Ahad siang ini (10/4/2016). Seperti sebuah perjalanan dakwah off road: mendebarkan dan penuh tantangan.
Demikian pengalaman Nadjib Hamid, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, yang siang ini diminta menjadi penceramah. “Saya harus muter-muter lewat Tuban. Padahal ini kan wilayah Lamongan,” katanya. “Benarkah ini bagian Indonesia yang sudah merdeka?” gurau Nadjib. “Masak, mobil harus naik turun tanggul. Sudah gitu, jalannya hanya cukup satu mobil. Ini seperti balapan off road,” ungkapnya heran.
(Terharu Spontanitas Warga Desa dalam Insiden Perjalanan Dakwah)
Meskipun kelahiran Lamongan, tepatnya desa Paciran yang tak jauh dari Kecamatan Laren, tetapi sejak kecil Nadjib tidak pernah dolan sampai desa-desa Laren Barat yang berada di tepi Bengawan Solo, seperti Keduyung, Mojoasem, atau Pesanggrahan, tempat pengajian kali ini digelar.
Pengalaman Nadjib pada daerah ini baru terjadi sekitar lima tahun lalu saat mengisi acara yang sama, yang saat itu diselenggarakan di Desa Mojoasem. “Waktu itu perjalanannya juga tak kalah dramatik. Saya harus naik perahu setelah perjalanan darat sampai Desa Pangean,” ungkapnya.
Mendengar bahwa Desa Pesanggrahan itu tetangga Desa Mojoasem, maka Nadjib buru-buru minta petunjuk jalan alternatif, saat ada panitia yang menghubunginya. Oleh panitia Nadjib disarankan lewat Babat lalu masuk Desa Banjar, Kecamatan Widang. Nadjib merasa senang karena informasinya perjalanan sepenuhnya melalui darat, tidak seperti dulu yang sebagiannya ditempuh dengan perahu. “Tapi ternyata perjalanan darat yang dimaksud penuh liku dan mendaki. Untung saya mengajak putera daerah sini,” ungkapnya.
Dan, kekhawatiran itu akhirnya terbukti siang tadi. Tepatnya di Dusun Mesuwur, Desa Keduyung, dan berada di wilayah Kecamatan Laren. Saat mobil yang ditumpangi Nadjib bersama redaktur pwmu.co, Mohammad Nurfatoni bersimpangan dengan sebuah sepeda motor, mobil pun harus “minggir”. Bermaksud untuk berbagi jalan, roda mobil justru keluar dari jalan dan terperosok ke jublang (kolam) . “Alhamdulillah kami ditolong oleh warga bersama-sama menaikkan mobil yang hampir terjebur jublang hingga selamat ke lokasi pengajian,” begitu cerita Nurfatoni.
(Baca: PWM Ajak Warga Muhammadiyah untuk Ngaji Online)
Meski begitu, setelah sampai ke lokasi, Nadjib Hamid merasa bahagia, lebih-lebih saat melihat langsung amal usaha Muhammadiyah yang sangat berkembang. “Tadi saya mampir di Keduyung. Luar biasa. Ranting yang belum masuk Google map ini ternyata punya amal usaha banyak. Di luar ekspetasi saya. Di desa yang sulit dijangku itu ternyata punya balai pengobatan, rumah bersalin, dan SMPM 17. Masjidnya juga bagus,” pujinya sambil berseloroh. “Saya lihat Ranting Pesanggarahan ini juga punya sekolah dan masjid yang bagus.”
Nadjib juga memuji Muhammadiyah Cabang Laren, yang bisa secara rutin menyelenggarakan pengajian secara serius dan istiqamah. (Mohammad Nurfatoni/Kh)