
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Payaman menggelar Pelatihan Leadership yang berlangsung selama dua hari, Ahad-Senin (2-3/3/2025), bertepatan dengan 2-3 Ramadhan 1446 H. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Tahfidz Aisyiyah dan diikuti oleh seluruh personalia PRA Payaman yang berjumlah 75 orang.
Pada hari pertama, pelatihan menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan, Diyana Mufidati SAg SPd, sebagai pemateri. Dalam materinya, Diyana yang akrab disapa Bu Din membahas tentang manajemen dan kepemimpinan organisasi Aisyiyah. Ia menekankan pentingnya seorang pemimpin memiliki keterampilan dalam mengelola organisasi, termasuk kemampuan memimpin, mengarahkan, dan memotivasi anggota secara efektif dan efisien.
Bu Din menyampaikan bahwa untuk mencapai tujuan kepemimpinan yang baik, seorang pemimpin harus memiliki empat hal utama:
- Visi dan misi yang jelas.
- Kemampuan dalam pengorganisasian.
- Kemampuan memotivasi tim.
- Kemampuan merancang sistem penilaian.
Selain itu, ia juga menjelaskan empat karakteristik spesifik pemimpin transformasional yang dikenal sebagai konsep 4C:
- Credible – Pemimpin harus konsisten dan memiliki komitmen tinggi terhadap apa yang diucapkan dan dilakukan.
- Creation Opportunities – Pemimpin harus mampu menciptakan peluang bagi anggota untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
- Caring – Pemimpin harus menunjukkan kepedulian terhadap anggota agar mereka merasa diakui sebagai bagian dari organisasi.
- Communication – Pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam membangun dialog dengan orang lain.
Lebih lanjut, Bu Din menjelaskan bahwa seorang pemimpin juga harus memiliki tiga aspek utama dalam kepemimpinan:
- Vision – Kemampuan menjelaskan dan meyakinkan anggota tentang kondisi masa depan yang diinginkan serta merealisasikannya.
- Power – Kemampuan mengendalikan dan mempengaruhi orang lain dengan dukungan kuat untuk mencapai tujuan.
- Self-confidence – Kepercayaan diri untuk bertindak berdasarkan pengalaman dan pembelajaran hidup.
Di akhir materinya, Bu Din mengingatkan bahwa model kepemimpinan di Muhammadiyah dan organisasi otonomnya bersifat kolektif kolegial. Sistem ini melibatkan berbagai pihak dalam pengambilan kebijakan melalui mekanisme musyawarah mufakat dengan mengedepankan semangat kebersamaan. (*)
Penulis Zulaikho Editor Wildan Nanda Rahmatullah