
PWMU.CO – “Mbak Zaneta Tertia Prayoga, selamat! Anda dinyatakan sebagai kandidat penerima Golden Ticket Unair Program Studi Kedokteran,” ujar Prof. Nasih, Rektor Universitas Airlangga (Unair), kepada Zaneta Tertia Prayoga, siswi kelas 12.1 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda).
Ucapan selamat tersebut disampaikan dalam acara Pengumuman Calon Penerima Golden Ticket Unair Tahun 2025 yang berlangsung di Lobby Hall Lantai 1 Kantor Manajemen Kampus MERR C, Mulyorejo, Surabaya, pada Rabu (12/3/2025).
Mendengar pengumuman tersebut, Anet—sapaan akrab Zaneta—langsung mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Prof. Nasih serta pihak Unair yang telah memberinya kesempatan.
“Saya bersyukur dan sangat senang bisa diundang untuk menghadiri acara pengumuman kandidat penerima Golden Ticket Universitas Airlangga 2025,” ungkapnya.
“Saya tidak menyangka bisa menjadi kandidat penerima Golden Ticket Program Studi S1 Kedokteran Unair. Belajar di Fakultas Kedokteran sudah menjadi impian saya sejak TK,” lanjut siswi yang hobi membaca ini.
Tahapan Seleksi Golden Ticket
Anet menceritakan bahwa informasi mengenai Golden Ticket Unair ia dapatkan dari salah satu gurunya.
“Beliau menjelaskan bahwa syarat untuk mendaftar Golden Ticket Unair adalah terdaftar sebagai peserta Airlangga Education Expo 2025 (AEE 2025) dengan tiket onsite atau virtual, memiliki kartu peserta SNBP 2025 dengan pilihan program studi pertama di Unair, serta memiliki prestasi luar biasa di bidang akademik atau non-akademik. Alhamdulillah, saya memenuhi semua persyaratan tersebut,” tutur Anet.
Setelah mengikuti rangkaian kegiatan AEE 2025 selama tiga hari, Anet diarahkan untuk segera mendaftarkan diri ke program Golden Ticket. Dalam pendaftarannya, ia mencantumkan berbagai prestasi, seperti Ketua Umum PR IPM SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Bendahara Himo Kota Surabaya, serta sertifikat HarvestED Asia Education Foundation Agricultural Program.
“Saya sangat berterima kasih kepada SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, bapak dan ibu guru, serta seluruh teman-teman yang telah mendukung dan mendoakan saya. Terutama kepada Bu Era, wali kelas saya, serta Bu Hajjar yang telah mendampingi saya. Tidak lupa, terima kasih juga kepada orang tua dan keluarga saya yang selalu memberikan arahan serta dukungan,” ucap Anet.
Ia pun berharap agar Smamda semakin sukses di masa depan dan teman-temannya dapat mencapai cita-cita mereka masing-masing.
Ungkapan Syukur
Ibunda Anet, Lilik Kiftiarini, mengaku sangat terharu ketika menerima kabar dari pihak Unair.
“Saat Anet dihubungi, saya langsung sujud syukur sambil menangis haru. Setelah itu, saya memeluk Anet dan mengucapkan selamat. Saya benar-benar bersyukur kepada Allah atas nikmat yang luar biasa ini,” ujar Rini.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga besar Smamda, termasuk Kepala Sekolah Bapak Astajab, serta para guru yang telah membimbing dan mendukung Anet selama proses pendaftaran.
“Saya berharap Anet bisa terus berprestasi, menjadi dokter yang amanah dan istiqomah di jalan Allah. Semoga Smamda semakin banyak mencetak siswa berprestasi serta meningkatkan kualitas pengajaran agar terus bersaing,” harapnya.
Tradisi Prestasi di Smamda
Wakil Kepala Sekolah Smamda bidang Humas, Tanti Puspitorini, turut bersyukur atas pencapaian siswanya.
“MasyaAllah, Alhamdulillah. Ini adalah tahun keempat siswa Smamda mendapatkan Golden Ticket Unair. Terima kasih kepada seluruh bapak dan ibu guru pengajar. Semoga Allah mencatat ini sebagai amal ibadah. Aamiin.”
Selain Anet, dua siswa Smamda lainnya juga terpilih sebagai kandidat penerima Golden Ticket Unair, yaitu Zahwa Annisa Albaqis (kelas 12.5) untuk program studi Kesehatan Masyarakat dan Laveta Zea Amazahira (kelas 12.5) untuk program studi Teknologi Sains Data.
Selamat kepada para kandidat Golden Ticket Unair! Semoga sukses dalam perjalanan akademik dan karier mereka ke depan. (*)
Penulis Hajjar Ekasari Editor Wildan Nanda Rahmatullah