
PWMU.CO – Sebanyak 48 siswa yang tergabung dalam Kelas Roudhotul Huffadh SD Muhammadiyah 10 Surabaya (Mumtas) mengikuti Ikhtibar Tahfidzul Quran yang diselenggarakan oleh Tajdied Center Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Kegiatan yang bertujuan untuk menguji dan menilai hafalan al-Quran para peserta ini berlangsung pada Sabtu (15/3/2025).
Ikhtibar Eksternal ini diikuti oleh peserta dengan berbagai kategori hafalan, yaitu satu peserta mengikuti Ikhtibar 4 Juz, empat peserta mengikuti Ikhtibar Juz 29-30, dan 43 peserta mengikuti Ikhtibar Juz 30. Sebelumnya, mereka telah melewati tahap Ikhtibar Internal di tingkat sekolah, di mana dari 79 peserta, sebanyak 48 siswa berhasil lolos ke tahap eksternal.
Direktur Roudhotul Huffadh SD Mumtas, M Saifunnur SAg, menjelaskan bahwa Ikhtibar ini bertujuan untuk menguji sejauh mana capaian hafalan siswa serta memberikan standar penilaian yang objektif terhadap kualitas hafalan mereka.
“Ikhtibar ini bukan sekadar ujian hafalan, tetapi juga sebagai bentuk pembinaan agar anak-anak semakin termotivasi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hafalan mereka. Selain itu, dengan adanya penilaian dari tim eksternal, siswa dapat lebih memahami standar hafalan yang baik dari segi tajwid, fashahah, adab, dan irama,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa kegiatan ini menjadi ajang evaluasi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Tahfidzul Quran, sehingga dapat terus melakukan perbaikan dan pembinaan yang lebih baik ke depannya.
Tim Penguji dari Tajdied Center PWM Jatim
Kegiatan ini menghadirkan para Mukhtabir (penguji) dari Tajdied Center PWM Jawa Timur, di antaranya, Ustadz Dr Amir Mahmud, MThI, Ustadz Taufiqurrasyid SPd, Ustadzah Lusiana Febry, serta Ustadzah Nafidah SPsI.
Dalam kegiatan ini, Saifunnur juga menjelaskan bahwa dalam Ikhtibar ini, setiap peserta mendapatkan kesempatan satu hingga dua kali duduk untuk menyetorkan hafalan satu juz di hadapan tim penguji. Namun, kelulusan tidak hanya ditentukan oleh kelancaran hafalan, melainkan juga oleh batas toleransi kesalahan maksimal 15 poin. Jika kesalahan melebihi batas tersebut, peserta harus menjalani remedial.
“Aspek penilaian dalam Ikhtibar ini mencakup Fashahah (kelancaran bacaan), Adab, Tajwid, dan Irama Hijaz. Jika ada siswa yang belum lulus, tim Tajdied akan mengevaluasi apakah mereka bisa mengikuti remedial atau harus mengulang di tahun berikutnya,” tambahnya.

Kepala SD Mumtas, M Khoirul Anam, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dan mengapresiasi kerja sama dengan Tajdied Center PWM Jawa Timur. Ia juga berterima kasih kepada para guru SD Mumtas yang telah membimbing para siswa dengan penuh dedikasi.
“Kami berharap orang tua dapat terus memberikan motivasi kepada putra-putrinya agar tetap semangat dalam menghafal al-Quran. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal bagi mereka untuk menjadi generasi Qurani yang berakhlak mulia,” tuturnya.
Kegiatan Ikhtibar Tahfidzul Quran ini menjadi bukti komitmen SD Mumtas dalam mencetak generasi penghafal al-Quran yang berkualitas. (*)
Penulis Afuw Elkhoir Editor Ni’matul Faizah