
PWMU.CO – Pada Ahad (16/3/2025), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonocolo-Surabaya mengadakan Kajian Ahad Sore menjelang berbuka puasa bersama Ustadz H. Muhammad Mirdasy SIP. Acara ini berlangsung di Masjid Fastabiqul Khairot, Wonocolo, dan dihadiri oleh jamaah yang antusias mengikuti kajian sembari menunggu waktu berbuka.
Kajian Ahad Sore ini rutin diadakan setiap pekan selama bulan Ramadan di Masjid Fastabiqul Khairot, Wonocolo. Selain kajian, PCM Wonocolo juga menyiapkan sekitar 100 porsi hidangan berbuka, terdiri dari takjil, makanan, dan minuman, yang dibagikan oleh panitia Ramadan setelah kajian usai saat adzan Maghrib berkumandang.
Meskipun cuaca mendung, antusiasme jamaah tetap tinggi. Sekitar 100 jamaah, yang mayoritas merupakan warga Muhammadiyah di sekitar Wonocolo, hadir dalam kajian tersebut. Acara dimulai tepat pukul 16.00 WIB hingga waktu Maghrib. Kajian yang berlangsung khidmat ini disampaikan langsung oleh Ketua LHKP Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Dalam kajiannya, Ustadz Mirdasy membahas tentang sikap hidup seorang Muslim sejati, khususnya di bulan Ramadan. Ia menegaskan, “Dalam praktik keshalihan, Muhammadiyah menganjurkan warganya untuk memperbanyak amal shalih kepada sesama. Namun, jika ada orang yang mengaku Muhammadiyah tetapi tidak pernah beramal shalih, maka identitas Muhammadiyahnya patut dipertanyakan.”
Sambil sesekali menyelipkan candaan sebagai selingan, Ustadz Mirdasy juga membahas berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan dalam rumah tangga. Ia menekankan pentingnya bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan. “Namun, jangan sampai kita tolong-menolong dalam keburukan. Jangan!” tegasnya.
Ia juga mengilustrasikan perjalanan spiritual seorang Muslim yang menjalankan ibadah Ramadan dengan sungguh-sungguh melalui analogi ulat yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. “Seorang Muslim yang bersabar dan beribadah dengan sungguh-sungguh di bulan Ramadan seperti ulat yang menjadi kepompong. Setelah melewati proses itu, ia akan berevolusi menjadi kupu-kupu yang indah, sebagaimana seorang Muslim yang setelah Ramadan diharapkan semakin bertambah iman dan ketakwaannya,” jelasnya.
Dalam kajiannya, Ustadz Mirdasy juga mengutip Surat Ali Imran ayat 133, yang menjelaskan bahwa salah satu ciri orang bertakwa yang dijanjikan surga oleh Allah adalah mereka yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, baik dalam keadaan miskin maupun kaya, serta mereka yang gemar memaafkan kesalahan orang lain. Ia menambahkan, “Berbuat baik kepada manusia haruslah semata-mata karena Allah Swt. Jika kita berbuat baik dengan mengharap balasan dari manusia, maka kita hanya akan merasa kecewa. Sebaliknya, jika kita melakukannya karena Allah, maka hati kita akan lebih tenang.”
Kajian Ahad Sore ini ditutup dengan doa bersama, memohon rahmat dan hidayah dari Allah Swt agar diberikan kesempatan untuk terus beribadah selama bulan Ramadan. (*)
Penulis Ahmad Fikri Editor Wildan Nanda Rahmatullah