PWMU.CO – Menyambut Dies Natalis ke-63 Universitas Airlangga, digelar Bedah Film berjudul Menolak Digusur, Rabu (8/11/2017). Acara yang dihadiri banyak mahasiswa ini berlangsung di area Danau Unair Kampus C menghadirkan peresensi film Muhammad Syafrizal Izaqi, pendiri Urban Care, yang juga alumnus IMM Unair. Pembicara kedua, Radhitya Dharmaputra MHubInt, dosen HI FISIP Unair.
Film dokumenter tersebut bercerita tentang berbagai peristiwa penggusuran yang ada di tanah air serta pendapat para ahli pertanahan dan tata kota. Setelah disuguhkan pemutaran film dokumenter, para peserta diajak berdiskusi bersama kedua pemateri.
Baca : Din Syamsuddin : Nobar Film G30S/PKI Adalah Langkah Strategis Lawan PKI
“Saya tidak sependapat dengan statemen akhir yang ada di penghujung film, membela hak masyarakat harus melawan dengan cara menang-kalah karena yang kita hadapi bukan hanya pemerintah, tetapi juga korporat dan mafia tanah yang ada di baliknya,” ujar Radhit di hadapan mahasiswanya. Selain itu, tidak bisa pula permasalahan penggusuran itu dimejahijaukan karena nanti pasti akan kalah.
Syafrizal Izaqi mengajak seluruh mahasiswa agar hadir dan berperan di tengah permasalahan yang dialami masyarakat. “Sudah bukan saatnya mahasiswa saling berebut hal-hal pragmatis, masyarakat butuh kita karena hanya mahasiswa satu-satunya harapan bagi mereka,” tutur Zaqi.
Cara lain yang harus dilakukan, sambungnya, dengan menggandeng politisi karena mereka dulu menjadi bagian dari rakyat yang kini ada dalam pemerintahan. “Peran politisi tak terelakkan dan sangat penting bagi kita. Melalui mereka, kita bisa menawarkan solusi dan membuat kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang masyarakat alami,” terang Zaqi, aktivis muda Muhammadiyah. (hamzah)