
PWMU.CO – MA Muhammadiyah 1 (Mamsa) Sidayu, Gresik, dan MTs Muhammadiyah 4 Sidayu (Mupatsy) berkolaborasi menggelar Training Center Darul Arqam hari terakhir, Jumat (21/3/2025) di Masjid KH Ahmad Dahlan Sidayu.
Acara yang dimulai pada pukul 16.30 WIB ini mengusung tema “Membangun Fisik dan Spiritual Ibadah Maksimal”. Kegiatan ini diikuti oleh 23 siswa dari Mamsa dan 44 siswa dari Mupatsy. Selain itu, para bapak dan ibu guru serta karyawan juga turut menghadiri acara tersebut.
Kepala Mamsa, Fery Indah Kuswita SPd dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ridha Allah, sehingga kita dapat melaksanakannya di Masjid KH Ahmad Dahlan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita mensyukurinya.
Ia menyampaikan dua pesan. Pertama, ucapan terima kasih kepada pemateri atas kesediaannya mengisi kegiatan ini. Kedua, apresiasi kepada Ketua Takmir Masjid yang telah memberikan izin untuk mengadakan kegiatan pada hari ini maupun di kesempatan berikutnya.
“Dengan adanya kolaborasi dalam kegiatan ini, kami menghadapi tantangan tersendiri yang justru menciptakan suasana yang menggembirakan. Selain itu, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai upaya memakmurkan masjid. Harapan kami, baik yang muda maupun yang tua tetap bersemangat dalam beribadah,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Mupatsy, Nur Walidah Luthfiyah SS menyampaikan, “Alhamdulillah, kegiatan kolaborasi Training Center Darul Arqam antara Mupatsy dengan Mamsa berjalan dengan sangat baik dan penuh keberkahan.”
Ia berharap ke depannya kerja sama antara Mupatsy dan Mamsa dapat semakin erat melalui berbagai kegiatan yang lebih bervariasi. Tidak hanya berbasis keagamaan, tetapi juga berfokus pada pengembangan karakter, kepemimpinan, dan keterampilan siswa.
“Semoga kolaborasi ini dapat menjadi teladan bagi lembaga pendidikan lain dalam menumbuhkan semangat kebersamaan serta membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga dalam iman dan takwa,” tambahnya.
Materi Darul Arqam
Kegiatan ini menghadirkan Sekretaris Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPC RPM ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Ustadz Fadlan SH sebagai pemateri. Ia memberikan pengantar tentang pentingnya beriman kepada Allah sebagai landasan dalam melakukan kebaikan. Menurutnya, Konsep janji Allah adalah sesuatu yang pasti benar.
“Kita akan bersama orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta menjadi pemimpin di muka bumi. Oleh karena itu, anak-anak harus senantiasa diajarkan untuk beramal saleh, karena amal itulah yang akan membimbing mereka ketika kelak memegang suatu jabatan. Janji Allah ini merupakan kepastian, maka jangan pernah berhenti untuk beriman dan berbuat kebaikan,” tuturnya.
Sebagaimana tertulis dalam Surat al-Baqarah ayat 183. Artinya: Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu sekalian bertaqwa.
Ustadz Fadlan menjelaskan bahwa ayat tersebut menyeru kepada orang-orang yang beriman, sejak zaman dahulu hingga sekarang. Kemudian, ia bertanya, “Apakah kalian senang berpuasa?” Puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, berbohong, atau marah, tetapi juga termasuk menjaga diri dari pergaulan yang tidak sesuai, seperti berpacaran, baik secara langsung (offline) maupun daring (online), terutama bagi para remaja saat ini.
Selanjutnya, ia mengutip Surat al-Baqarah ayat 286 yang artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
“Kita diperintahkan oleh Allah untuk berpuasa karena kita dianggap kuat dan mampu. Melaksanakan perintah ini adalah wujud keimanan sebagai seorang mukmin,” ucapnya.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam syariat Islam.Pertama, puasa dan shalat merupakan bagian dari menjaga agama. Itulah ajaran Islam yang lurus dan tegak.
Kedua, menjaga jiwa, yaitu dengan tidak merusaknya, melainkan menyehatkan serta menjaga kewarasan agar tetap menjadi manusia yang normal.
“Kesehatan mental juga dapat dijaga melalui shalat, dzikir, dan puasa. Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram, yang berarti kita sehat secara spiritual. Membaca al-Quran juga menyehatkan spiritualitas kita,” ungkapnya.
Ustadz Fadlan mengibaratkan hal ini seperti seseorang yang diminta mengisi air ke dalam keranjang. Meskipun tampak mustahil, ada nilai positifnya, keranjang yang semula kotor menjadi bersih.
“Khusus bagi orang beriman, ketenteraman itu akan semakin menambah keimanan. Dalam jiwa manusia terdapat dua kecenderungan, yaitu kejahatan atau kecurangan dan ketakwaan. Sungguh beruntung bagi mereka yang membersihkan hatinya. Oleh karena itu, milikilah hati yang bersih, karena keberuntungan sejati ada pada orang yang mensucikan jiwanya. Inilah kunci kesehatan hati,” tegasnya.
Menurutnya, dalam tubuh manusia terdapat segumpal darah. Jika segumpal darah itu baik, maka seluruh tubuh akan menjadi baik. Namun, jika buruk, maka seluruh tubuh pun akan menjadi buruk. Secara fisik, manusia dapat mengobati penyakit, sedangkan secara spiritual, manusia dapat menghapus dosa dengan memohon ampun kepada Allah. Dengan demikian, kesehatan jasmani dan rohani dapat terjaga.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan pembagian voucher belanja senilai dua puluh lima ribu rupiah untuk 10 peserta. Setelah itu, kegiatan ditutup dengan doa dan diakhiri dengan buka bersama. (*)
Penulis Chilmiyati Editor Ni’matul Faizah