
PWMU.CO – Libur Idul Fitri 1446 H telah tiba, pagi yang masih gelap jam 05.00 WIB. Wali santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur telah datang dan berkerumun di parkiran pondok atau Maidanul Ma’had (MM) demi menjemput anaknya dan diajak pulang, Sabtu (22/3/2025).
Pantauan kontributor PWMU.CO yang berada di kawasan Ponpes Al-Ishlah Sendangagung; Jalan menuju Ponpes Al-Ishlah telah dipenuhi wali santri dengan ratusan mobil dan sepeda motor sejak pagi menjelang shubuh, situasi Gerbang Utama (G1) sampai Icon Al-Ishlah padat merayap oleh mobil wali santri yang berpapasan sebagian keluar dan lainnya ada yang baru datang dari arah berlawanan.
Konsentrasi kerumunan massa juga terjadi baik di depan kantor staf putra maupun putri, hal ini dikarenakan tempat ini adalah titik tempat pemanggilan sekaligus tempat penyerahan santri dari pondok ke wali santri yang harus dilalui dengan cara pembubuhan tanda tangan di Surat Keterangan Jalan (SKJ).
Kepala Staf Pembinaan Santri ponpes Al-Ishlah, Muhammad Arwani Rofi’i Lc MAg berharap kepada wali santri agar memperhatikan jadwal liburan dengan baik, dan ketentuan ini telah termaktub di Maklumat Ponpes Al-Ishlah tertanggal 16 Januari 2025 dengan Nomor 003/A/06/TI/I/2025.
“Berdasarkan Rapat Koordinasi antara Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah, Pengurus
Yayasan, dan Dewan Pengurus Pondok Pesantren Al-Ishlah (DPPI) pada hari Sabtu, 11
Januari 2025 berkenaan dengan Liburan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, maka inilah ketentuannya,” tegas ustadz yang sedang menempuh S3 di UINSA ini.
Adapun Waktu kembali ke pondok bagi santri dan asatidz/ah adalah sebagai berikut:
- Kamis, 10 April 2025 : Kelas XI dan Para Asatidz/ah
- Jum’at, 11 April 2025 : Kelas VII, VIII, IX, X, dan XII,” kutipnya dari isi Maklumat Ponpes Al-Ishlah.
Selain itu, dalam masa liburan akhir Ramadan ini staf pembinaan santri juga memohon kepada wali santri untuk mendampingi santri dalam menjalankan tugas, karena pada setiap tugas santri harus dibubuhi tanda tangan wali santri.
“Tugas ini mengikat bagi segenap santri, baik MA Al-Ishlah maupun SMPM 12, tugas harus disetor ke Wali Kelas masing-masing (Madin jika SMPM 12) dengan cara difoto. Dan ini akan berpengaruh ada nilai harian (rapor), untuk santri yang tidak menunaikan tugas dikenai sanksi berupa penggandaan tugas sebanryak dua kali,” jelas ustadz alumnus Al-Azhar Mesir ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan