
PWMU.CO – Menjelang waktu berbuka puasa, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonocolo, Surabaya, mengadakan Kajian Ahad Sore dan santunan bagi anak yatim dari Panti Asuhan H.M. Soedja’. Acara ini berlangsung pada Ahad (23/3/2025) di Masjid Fastabiqul Khairot, Wonocolo.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari warga Muhammadiyah di sekitar Wonocolo. Sekitar 100 jamaah menghadiri kajian tersebut, ditambah kehadiran anak-anak yatim dari Panti Asuhan H.M. Soedja’. Santunan ini diselenggarakan oleh Lazismu Wonocolo bekerja sama dengan Lazismu Smamda.
Acara diawali dengan pemberian santunan yang dipimpin langsung oleh Ketua Pembangunan Panti Asuhan H.M. Soedja’. Sebanyak 20 anak yatim menerima santunan secara langsung dalam acara tersebut. Setelah prosesi santunan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan Kajian Ahad Sore yang disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr Sholihin Fanani MPSDM.
Dalam kajiannya, Dr. Sholihin menyampaikan bahwa seorang Muslim yang baik memiliki tiga ciri utama. Pertama, mampu menjaga lisan dan perbuatannya. Kedua, meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Ia mengutip hadits: “Min husnil islamil mar’i tarkuhu ma laa ya’nihi,” yang artinya seorang Muslim yang baik adalah yang menjauhi perkara yang tidak berguna, terlebih di bulan Ramadan.
Ciri ketiga adalah hidup yang bermanfaat bagi orang lain. Menurutnya, manfaat tidak harus selalu berupa materi, tetapi juga bisa melalui tenaga, ilmu, atau bahkan senyuman. Ia juga menambahkan ciri keempat, yaitu kemampuan mengendalikan hawa nafsu dan amarah. “Jika ada orang mencemooh kita, jadikan itu sebagai motivasi untuk berkembang, bukan alasan untuk menyimpan dendam. Seorang Muslim harus mudah memaafkan kesalahan orang lain,” ujarnya.
Dalam kajian tersebut, Dr. Sholihin juga membahas teori menarik tentang bagaimana ucapan membentuk perbuatan, perbuatan membentuk kebiasaan, kebiasaan membentuk karakter, dan karakter menentukan takdir seseorang. Ia menekankan bahwa bulan Ramadan adalah kesempatan bagi umat Islam untuk melatih diri agar menjadi pribadi yang lebih taat dan bermanfaat bagi sesama.
Acara diakhiri dengan doa bersama. Saat adzan Maghrib berkumandang, jamaah berbuka puasa dengan takjil yang telah disediakan panitia. (*)
Penulis Ahmad Fikri Editor Wildan Nanda Rahmatullah