
PWMU.CO- Kepengurusan baru periode 2025–2026 Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Lamongan resmi dilantik dengan mengusung tema “Sustainable Movement: Collaborate Prophetic Value for Lamongan.”
Pelantikan yang berlangsung Senin (24/3/2025) ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum penting dalam mengokohkan peran IMM sebagai gerakan intelektual muda Muhammadiyah yang berorientasi pada keislaman dan keindonesiaan.
Suasana intelektual begitu terasa dalam acara ini. Ketua umum periode sebelumnya, Alif Ferdiansyah, dalam sambutannya, mengingat kembali pesan Drs H Shodikin MPd, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, saat dirinya dikukuhkan tahun lalu.
“Saya selalu ingat pesan Ayahanda Shodikin, bahwa setelah menyelesaikan proses perkaderan, baik kader IMM maupun ortom lainnya harus siap memasuki lorong-lorong publik,” ujar Alif.
Menurutnya, IMM bukan sekadar organisasi mahasiswa biasa, tetapi merupakan kawah candradimuka bagi generasi muda yang ingin mengembangkan wawasan keislaman dan keindonesiaan dalam bingkai gerakan intelektual.

Membangun Rumah Ikatan sebagai Laboratorium Perkaderan
Ketua Umum PC IMM Lamongan yang baru, Alexi Candra Putra Kasan Nova, menegaskan bahwa IMM harus menjadi organisasi yang terus relevan dan berkelanjutan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjadikan Rumah Ikatan (RI) IMM Lamongan sebagai laboratorium perkaderan yang berlandaskan pemikiran Kuntowijoyo.
“Kami menerapkan gagasan Kuntowijoyo yang menekankan rasionalitas dan keadilan. Di RI, kami akan menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti Kuntowijoyo Language Scholarship, Kajian Rutin, serta Kajian Keislaman,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa laboratorium intelektual ini dinamakan Kuntowijoyo Institut dengan harapan mampu menghasilkan kader IMM yang memiliki prophetic value—nilai-nilai kenabian—serta membentuk masyarakat berbasis ilmu pengetahuan yang berpikir kritis dan logis.
Cendekiawan Tercerahkan
Salah satu hal yang menarik perhatian dalam pelantikan kali ini adalah tulisan di banner utama acara. Di sudut kiri atas, tampak tanda tagar (#) dengan tulisan #CendekiawanTercerahkan.
Immawan Alexi mengutip pemikiran Ali Syariati, seorang intelektual Muslim, yang menekankan pentingnya Rausyan Fikr—sebuah konsep yang berarti “orang-orang yang tercerahkan.”
“Jika kita merindukan perubahan, maka dibutuhkan kader IMM yang memiliki pemikiran tercerahkan. IMM harus melahirkan cendekiawan yang tak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan moral,” ungkapnya.
Dengan semangat baru dan visi intelektual yang kuat, IMM Lamongan siap melangkah lebih jauh dalam membentuk generasi muda yang kritis, berilmu, dan berakhlak.
Pelantikan ini menjadi awal dari gerakan keberlanjutan yang diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi umat dan bangsa. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan