
PWMU.CO – Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Nurul Husna Jember terus memperkuat komitmennya dalam pengasuhan berbasis keluarga. Selama bulan Ramadan 1446 H.
Lembaga ini menjalin kemitraan dengan 74 lembaga penyantun guna memastikan keberlanjutan program pengasuhan dan kesejahteraan bagi anak-anak yatim dan dhuafa.
Dalam Proposal Nurul Husna Ramadan Fest 2025, LKSA Nurul Husna Jember menyajikan program yang sangat beragam. Dengan mengambil tema “Ramadan For Faith and Humanity” kegiatan dilaksanakan satu bulan penuh.
Program tersebut di antaranya, menyajikan Iftar, Makan Bergizi, Paket Parsel, Penyantunan, Kajian Subuh Madani, dan Pemberian Baju Baru untuk anak-anak penerima manfaat.
Direktur LKSA Nurul Husna Jember, Khoirul Anam menjelaskan bahwa sinergi ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan pengasuhan yang lebih holistik dan berkelanjutan.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari para mitra penyantun yang telah berkontribusi dalam mendukung anak-anak asuh kami. Ini bukan hanya tentang santunan, tetapi juga penguatan ekosistem pengasuhan yang berbasis keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
“Ke depan kita akan terus berbenah untuk memperbaiki layanan dan manajemen agar kita bisa lebih baik kedepannya untuk bersinergi dengan lembaga penyantun lainnya,” tambahnya

Kemitraan dengan 74 lembaga penyantun ini mencakup berbagai bentuk dukungan, mulai dari bantuan uang tunai, pemenuhan kebutuhan pokok, hingga pendampingan psikososial dan intervensi komunitas bagi anak-anak.
Berbagai pihak yang terlibat di antaranya adalah pemerintah daerah, komunitas filantropi, dunia usaha, dunia kampus, serta tokoh masyarakat.
Ketua BPH LKSA Nurul Husna Jember, Dodik Gitiarno mengapresiasi seluruh kinerja tim pengelola LKSA Nurul Husna Jember yang telah berkolaborasi baik dan saling menguatkan
“Kyai Kusno menggagas LKSA Nurul Husna Jember ini bersama tokoh-tokoh Muhamamdiyah Patrang sebagai panti yang punya layanan multiguna yang dalam perjalanannya juga disebut sebagai rumah kader Jember,” terangnya.
“Kini hasil itu kita bisa rasakan perkembangannya, yang senior (tokoh tua) mendukung serta membuka jalan, dan yang muda berkreasi serta berinovasi,” lanjutnya.
“Ini adalah bentuk kolaborasi berkemajuan, amal al-Maun yang menjadi ajaran kyai Dahlan yang terus dirawat di Muhammadiyah,” tegasnya.
Sepanjang Ramadan berbagai program telah dijalankan, dan diakhiri dengan doa bersama, serta penyerahan donasi dari para mitra penyantun yang telah berkontribusi dalam mewujudkan pengasuhan berbasis keluarga yang inklusif menjadi penanda program Nurul Husna Ramadhan Fest 2025 telah selesai dilaksanakan.(*)
Penulis Raditya Arkan Editor Zahrah Khairani Karim