
PWMU.CO – Kegiatan TCDA (Training Centre Darul Arqom) merupakan kegiatan para siswa SDMM yang diselenggarakan di bulan Ramadan. Kegiatan TCDA jenjang kelas 6 merupakan rangkaian kegiatan TCDA di hari terakhir yang bebarengan dengan jenjang kelas 3 pada hari Rabu-Kamis, (19-20/03/2025). Siswa datang di sore hari dengan membawa takjil yang diperuntukkan untuk berbagi di sekitar SDMM.
Setelah siswa menaruh tas serta perlengkapan TCDA di pondok masing-masing mereka bersiap untuk melaksanakan shalat berjamaah dengan siswa siswi kelas 3 di diningroom yang disulap menjadi mushala. Kegiatan pertama TCDA kelas 6 yaitu tebak gambar.
Shofan Hariyanto, guru kelas 6 Adam Malik yang bertugas menyiapkan tebak gambar ini. Beliau menyampaikan pertanyaan di tebak gambar yang disiapkan adalah seputar Ramadan. Kegiatan TCDA dilanjutkan dengan kajian Ramadan tentang tips puasa Ramadan yang disampaikan oleh Nazar, guru Al Islam kelas 6.
Selain itu malam setelah tarawih ada juga kegiatan Rangking 1 yang bertugas menyiapkan adalah Ustazah Athiq Amiliyah, S.Pd. yang merupakan pengajar di kelas 6 sekaligus Koordinator kurikulum SDMM. Siswa diminta duduk rapi di aula dengan diberi jarak, masing-masing diberi 2 kartu berukuran sedang berwarna hijau bertuliskan huruf A sedangkan kartu kedua berwarna bertuliskan huruf B.
Siswa boleh mengangkat kartu sesuai jawaban mereka setelah pertanyaan selesai dibacakan tanpa menoleh ke belakang atau ke samping kanan dan kiri. Setelah mereka siap dengan jawabannya, akan diberi aba-aba untuk mengkat jawabannya tinggi-tinggi.
Umi Syarifah, ketua jenjang kelas 6 menyampaikan alasan mengapa ada kegiatan TCDA berupa tebak gambar dan Rangking 1 karena saat puasa biasanya anak-anak akan cenderung malas bergerak alias mager. Dua game ini seru dan interaktif, sehingga menyenangkan dan melibatkan partisipasi aktif semua anggota kelompok. Selain itu merupakan sarana hiburan yang edukatif, karena gambar dan pertanyaannya disesuaikan dengan tema Ramadan, sehingga anak-anak tidak hanya bermain tetapi juga belajar tanpa merasa “digurui”.
Sekitar pukul 16.30 anak-anak diajak untuk berbagi takjil. Takjil yang dibagikan sekitar 600 paket takjil. Beraneka ragam menu takjil dibawa, setiap siswa membawa paket takjil sekitar 10-15 buah/paket mulai dari kurma, gorengan, roti, pudding serta makanan manis lainnya. Takjil yang dibawa siswa kemudian dipacking kembali agar setiap paket takjil berisi makanan yang bervariasi.
Karena hujan turun yang cukup deras maka berbagi takjil yang rencananya dilakukan di sekitar pedukuhan di belakang Jalan Marabahan serta jalan raya Brotonegoro diarahkan di depan sekolah. Dengan berbekal banner tak terpakai dibantu ustaz-ustazah, security dan janitor membentangkan banner tersebut sebagai pelindung siswa agar tidak terkena hujan.
Memang tidak terlalu banyak orang yang melintasi jalan, jadi cukup lama siswa harus berdiri sampai 600 takjil yang sudah disiapkan habis terbagi. Siswa bergantian untuk memberikan takjil sesuai dengan kelompok yang telah dibagi oleh ustaz-ustazah kelas 6.
Leva salah satu siswa AR. Baswedan yang juga pernah menjadi duta sekolah menyampaikan, awalnya aku merasa lelah tapi saat takjil yang aku bagikan diterima aku merasa senang sekali.
Terlihat wajah bahagia dan semangat siswa saat paket takjil yang mereka bawa habis terbagi. Indahnya berbagi. (*)
Penulis Syafa’atul Ilmiyah Editor Amanat Solikah