PWMU.CO – “Laa taghdhab walakul jannah. Janganlah marah maka bagimu surga.” Nasehat Rasulullah SAW, itu kembali bergema di Masjid Sekolah At Taqwa SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi), Kamis (23/11/2017) petang.
Adalah dr Tjatur Prijambodo MKes yang menggemakan kembali pesan kenabian itu. “Nasehat Rasulullah SAW itu tepat sekali, sebab perilaku marah mengundang beragam penyakit, di antaranya hipertensi, sakit jantung, dan stroke,” ungkapnya dalam acara yang dikemas “Ngaji Sehat ala Dokter”.
Di depan hampir 50 jamaah yang hadir, Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo itu mengungkapkan jika seseorang marah maka otak memicu pengeluaran hormon adrenalin melalui hipothalamus yang ada di otak ke seluruh aliran darah. “Akibatnya, tekanan darah naik dan kepala menjadi pusing,” terangnya.
Gambaran sederhananya, tekanan yang ada di pembuluh darah otak meningkat, disebabkan jantung memompa darah lebih cepat. Di sisi lain pembuluh darah di otak sangat kecil.
“Maka tidak heran, jika 60 persen penyebab stroke adalah pecahnya pembuluh darah. Dan 80 persen lebih pemicunya karena marah,” tambahnya.
Dokter yang menjadi anggota Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muahmmadiyah Jatim itu menjelaskan, jika sudah terkena stroke, maka penanganan pertolongan pertama menjadi kunci utama.
“Segera bawa ke rumah sakit dalam kurun waktu tiga jam, insyaallah bisa tertolong dan tidak menimbulkan efek pasca serangan stroke,” jelasnya.
“Menangani sendiri penderita yang kena serangan stroke dengan menusuk jarum di jari dan telinga adalah tindakan fatal yang dapat menambah keparahan strokenya,” pesannya mewanti- wanti.
Lantas bagaimana Rasulullah SAW menyikapi perilaku marah. “Jangan marah. Rasulullah SAW itu dihina, diludahi, bahkan sampai dilempar kotoran saja tidak marah,” ujar dr Tjatur.
Menurutnya, efek marah bisa kemana-mana. “Marah itu diawali dengan kegilaan dan diakhiri dengan penyesalan,” sambungnya mengutip pendapat Ibnu Taimiyyah.
Maka jika ada seseorang marah, disarankan untuk baca ta’awudz. Jika masih marah disarankan duduk. Jika masih marah, disarankan berbaring. Masih marah lagi, berwudhu. “Jika wudhu masih marah, disarankan shalat. Dan jika shalat masih marah, maka dishalati saja,” ujarnya disambut geerrrr jamaah. Menurut dia, jika orang shalat masih marah maka perlu diperiksa shalatnya.
Orang yang tidak gampang marah, kata dr Tjatur, itu menyehatkan serta membuat awet muda. Ketika seseorang tersenyum ada 17 otot yang relaksasi. Sementara jika orang cemberut, 64 otot wajahnya berkontraksi. “Sumeh, gampang senyum adalah pelembab alami bagi wajah,” tuturnya.
Jika ada masalah besar, maka yakinlah ada Allah yang jauh lebih besar dan maha besar. (Das)