PWMU.CO – Berjihad di Muhammadiyah adalah sebuah keniscayaan. Namun, dalam berjuang itu jangan mengharap ujrah (upah). “Tapi berharaplah ajran atau pahala. Jika ini yang diharapkan pasti Allah akan memberikan imbalan tanpa sedikit pun terlewatkan.”
Kepala SD Muhammadiyah 10 Balongbendo Sidoarjo Ahmad Irjik SAg menyampaikan hal itu dalam acara Family Gathering Keluarga Besar SDM 10 di Agro Kebun Teh Wonosari Lawang, Malang, Jumat-Sabtu (24-25/11/17)
Acara diikut oleh dewan guru dan karyawan beserta keluarganya. Hadir pula Ketua Komite dan pimpinan Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Balongbendo, Sidoarjo.
Irjik berpesan, walaupun berjuang di lingkungan amal usaha Muhamamdiyah (AUM) yang kecil tapi jangan pernah mengecilkan semangat untuk berkarya dan beramal besar, dengan memberi yang terbaik untuk umat.
“Bekerja di AUM hendaklah selalu berprinsip bukan semata karena ujrah. Bekerjalah karena ajran. Infakkan segenap energi, pikiran, usaha, dan semua kemampuan. Jika ini sudah dilakukan, maka yakinilah bahwa rezeki Allah rizki itu min haitsu laa yahtasib (datang tak disangka),” ungkapnya.
Selain soal ujrah dan ajrun, Irjik juga mengingatkan keluarga besar SDM 10 Balongbendo tentang prinsip isy kariiman wa mut syahiidan” bagi seorang Muslim.
“Hiduplah mulia dan mati syahid.
Hiduplah mulia dengan menginfakkan semua potensi untuk Islam dan matilah syahid sebagai seorang pembela Islam melalui gerakan Muhamamdiyah.” tegasnya.
Menurut Irjik, bekerja itu untuk berjuang. Dan berjuang di dunia pendidikan adalah salah satu jalan jihad fi sabilillah.
“Sesuai dengan tema acara kita ‘Jalin Kebersamaan Tingkatkan Ghirah Perjuangan’, maka untuk mencapai kesuksesan sebuah lembaga penting sekali bersinergi,” jelasnya.
Selain itu, ujarnya, harus selalu mengobarkan ghirah perjuangan sehingga bisa mempersembahkan yang terbaik untuk para siswa dan masyarakat luas. (Sunarsih)
Discussion about this post