PWMU.CO – Semangat kerelawanan adalah semangat keikhlasan. Di tengah mulai tumbuhnya virus egoistik, peran kerelawanan dan semangat nirpamrih bukanlah hal mudah. Kepentingan-kepentingan tak hanya tumbuh di tubuh masyarakat, tapi mulai menggejala di sebagian elite bangsa.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Haedar NasHir pada pembukaan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah ke-2 di dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (1/12/13) siang.
Pada kesempatan tersebut Haedar memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada relawan-relawan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah, atau nama lainnya Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
“Sepuluh tahun cukup untuk membuktikan bahwa relawan-relawan Muhammadiyah terbukti tangguh dan memberi sumbangsih yang besar bagi bangsa. Tak sekadar syiar dan bendera. Tapi kiprah yang luar biasa,” ungkap Haedar.
Pernyataan tersebut diamini oleh Deputi Logistik dan Perlengkapan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rudi Phadmanto. “Sebut saja ada satu bencana. Kalau BNPB ke datang lokasi tersebut, kalah sama MDMC, yang sudah lebih dulu ada di sana,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Bukan tanpa alasan, gerakan cepat tanggap akan kebencanaan memang menjadi ciri khas gerakan kerelawanan Muhammadiyah. Dikatakan Haedar, hal ini merupakan bagian dari semangat dakwah. “Bagaimana pun, semangat dakwah adalah semangat diri kita sebagai pribadi Muhammadiyah. Semua adalah dakwah yang membawa rahmat bagi semesta alam. Peran ini tak akan salah alamat. Selain akan berbuah pahala, juga akan bermanfaat untuk orang banyak,” tukas Haedar.
Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah ke-2 ini akan digelar hingga Ahad (3/12) mendatang. Selepas pembukaan, peserta akan mengikuti sharing session dan malam budaya relawan Muhammadiyah di gedung bundar UMM malam itu. (Isna)