PWMU.CO – Ketika mengikuti kegiatan Dai Dokter Muda Muhammadiyah Mengabdi (D2M3) di Pulau Bawean, saya menemukan banyak hal menarik. Seperti pada Jumat (1/12/17) kemarin. Saya menjumpai sebuah anggota keluarga yang unik.
Bertepatan dengan hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kami mengadakan kegiatan pengobatan di klinik milik Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Daun, Bawean. Warga setempat pun berbondong-bondong memeriksakan diri.
Ketika sedang asyik melihat-lihat pemeriksaan oleh tim (D2M3), tiba-tiba Saya dihampiri oleh seorang bapak bernama Udin.
“Itu ada pasangan dan pemandangan unik,” katanya sembari memegang pundak saya. Keunikan yang ia maksud adalah pasangan suami-istri, Ashabi (80 tahun), dan Cinta.
Sekilas tak ada yang aneh dengan pasangan itu. Namun, ketika mengetahui nama anak-anaknya barulah keunikan itu tampak.
Ashabi menikahi Cinta pada tahun 1963 di Pulau Bawean. Mereka dikarunia enam anak.
Menariknya, nama anak mereka yang kedua dan ketiga adalah Kasih dan Sayang. Adapun Sayang merupakan istri dari Subhan, Ketua PRM Daun.
Sedangkan nama anak mereka yang lain yaitu Zuhud. Dia anak pertama. Kemudian anak ke empat Paetah, lima Alfia, dan anak terakhir bernama Mispa.
Menarik bukan? Beristeri Cinta, beranak Kasih dan Sayang.
Program D2M3 di Bawean memang penuh dengan cerita yang eksotik dan menarik. (Ferry/Ilmi)