PWMU.CO – Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak hanya mewabah pada siswa. Secara tidak langsung, guru pun tertuntut untuk upgrade kemampuan diri dalam hal literasi.
Menyadari hal itu, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Gresik menggelar Writing Camp I di Hotel Pondok Jatim Park Batu, Sabtu-Ahad (25-26/11/17) lalu.
Salah satu peserta Endang Mulyani Putro mengaku sudah mencicil buku karya pribadinya. “Alhamdulillah sudah hampir selesai karya saya,” ujarnya.
Dalam pelatihan yang diikuti 36 peserta ini, Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 39 Surabaya itu menyampaikan bahwa ia bersemangat mengikuti kegiatan karena ingin belajar langkah-langkah menerbitkan buku.
“Insyaallah judul sudah ada, desain cover juga sudah. Tinggal mengurus ISBN-nya saja,” imbuhnya.
Endang—panggilan akrabnya—menjelaskan tertarik dengan tujuan Writing Camp I yaitu menghasilkan karya bersama berupa antologi atau bunga rampai. “Senang bisa bertemu dengan teman-teman yang punya habit menulis. Sekalian saya minta saran untuk buku saya yang berjudul Celoteh si Kecil,” ungkapnya.
Lebih lanjut, perempuan yang juga mengajar di Kelompok Bermain (KB) Aisyiyah 33 Surabaya ini menceritakan tulisan-tulisannya diambil dari pengamatan sehari-hari di sekolah.
“Ini saya kumpulkan dari celotehan si anak, mulai dia berceloteh, latar belakang kenapa sampai muncul celotehan ini, dan saya tarik latar belakangnya ke dalam makna kehidupan sehari-hari kita dan dikuatkan dengan nas-nas dari Al Quran dan As Sunnah,” paparnya dengan semangat.
Sebagai pengajar di sekolah bahari, Endang berusaha menanamkan kebanggaan dalam diri anak-anak. Mengusung tema “Bangga menjadi Anak Nelayan”, Endang ingin memperkuat karakter anak melalui kebiasaan-kebiasaan baik di sekolah.
Semangat literasi untuk karya inovasi! (Zaki Abdul Wahid/TS)