PWMU.CO – Setidaknya ada dua tokoh nasional yang mengatakan bahwa Dahnil Anzar Simanjuntak memiliki popularitas tinggi.
Pertama, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Saat menjadi pembicara dalam Tanwir II Pemuda Muhammadiyah, Zulkifli menyampaikan pengakuannya itu.
“Terimakasih sudah diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan. Dan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak ini luar biasa, karena kepopulerannya sudah melebihi popularitas tokoh nasional, termasuk saya,” ujar Zulkifli Hasan disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Sebelumnya Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah Marpuji Ali juga memberi penilaian yang sama saat berbicara di di aacara pra-Tanwir di Pendopo Balaikota Palangkaraya, Ahad (26/11/17) malam.
Menurtunya, popularitas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu karena keberaniannya menyikapi beberapa isu nasional.
Tak heran, jika popularutas pria berkaca mata itu menjadi “rebutan” partai politik. Setidaknya ada 3 parpol yang secara eksplisit “melamar” Dahnil menjadi kadernya.
Dalam seminar di Aula Hotel Aquarius Kota Palangkaraya, Selasa (28/11/17), tiga tokoh menyampaikan keinginan itu. Mereka adalah Hanafi Rais (PAN), Aryo Joyo Kusumo (Gerindra), dan Ahmad Rofiq (Perindo).
Menanggapi “lamaran” tersebut, saat itu Dahnil yang satu meja dengan ketiga politisi itu hanya tersenyum.
Untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya sikap Dahnil tentang popularitasnya yang disebut-sebut melebihi beberapa tokoh nasional itu, PWMU.CO melakukan wawancara khusus dengan pria asli Batak itu.
“Ah, itu hanya untuk menghibur saja,” jawabnya singkat saat ditanya, Senin (27/11/17) lalu, di sela kegiatannya dalam Tanwir II Pemuda Muhammadiyah di Palangkaraya.
“Ya, coba tanyakan ke Bang Zul (Zulkifli Hasan, Ketua MPR RI),” sambungnya sambil tertawa ketika ditanya apa yang membuat dirinya dikenal banyak orang.
Dan ketika didesak lagi dengan pertanyaan, “Apakah popularitasnya itu karena sering tampil di media?” baru Dahnil mau berbicara.
Menurutnya itu konsekuensi yang wajar saat menyuarakan kebenaran lalu diberitakan oleh media massa, baik elektronik, cetak, atau online.
“Itu adalah konsekuensi saja saat muncul di media. Karena saat ini dakwah yang paling efektif adalah melalui media massa, baik mainstream ataupun non-mainstream. Apapun medianya,” tuturnya.
Dahnil melanjutkan, hal tersebut sudah wajar apalagi sekarang sudah zamannya anak muda menggunakan media sosial. “Wajar, apalagi anak muda sekarang sudah biasa menggunakan media sosial. Sudah biasa memasukkan materi-materi dakwahnya secara efektif, sehingga cepat dilihat oleh banyak orang,” katanya sambil menyebut contoh media online PWMU.CO, portal berita resmi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim ini.
“Dan dalam rangka amar makruf nahi mungkar cakupannya bisa lebih luas ketika kita menggunakan media mainstream dan non mainstream ini, termasuk media Anda ini,” pungkasnya sambil tersenyum. (Izzudin)