PWMU.CO – Bencana alam tak pernah memilih korban. Tua, muda, kaya, miskin, baik, buruk, bahkan yang sedang berjuang menyelamatkan korban bencana pun bisa ikut terkena bencana itu sendiri.
Seperti yang dialami Ketua Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pacitan Fathudin.
Pria yang juga seorang Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) ini adalah satu di antara puluhan relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pacitan dan termasuk korban keganasan banjir dan longsor.
Kepada PWMU.CO, Fathudin mengaku sejak Selasa (29/11/2017) dini hari, dirinya bermarkas di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Pacitan.
“Panggilan alam menanti saya, untuk menyelamatkan ribuan orang yang terjebak banjir bahkan yang terdampak longsoran bukit-bukit di Pacitan,” ujarnya.
Perjuangan Fathudin tidak hanya menyelamatkan banyak nyawa manusia. Tetapi juga membiarkan harta bendanya ikut terendam banjir disertai lumpur. Bahkan, baju seisi lemari pun hilang terbawa arus air yang dahsyat itu.
Lebih lanjut, guru Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Banjar Pacitan ini menceritakan laptop, printer, jilidan skripsi, dan peralatan tulis hanyut. “Bahkan sepeda motor yang saya gunakan sehari-hari juga terendam banjir Pacitan,” ucapnya.
Rumah kos yang ditempati Fathudin di Dusun Mbarehan Desa Sidoharjo Pacitan terendam dan rusak bersama dengan ratusan rumah yang lainnnya.
Bagian belakang rumah tinggalnya yang berada di Dusun Kerto Desa Petung Sinarang Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan juga turut tertimbun longsor.
“Alhamdulillah keluarga di desa selamat semua dan saya belum sempat ketemu mereka karena masih bergabung dengan MDMC di Gedung Dakwah ini,” ungkapnya dengan tegar menerima keadaan.
Pria yang mendapat beasiswa S1 Guru Madrasah di salah satu Sekolah Tinggi Islam di Pacitan ini akan segera menyelesaikan studinya sebagai mahasiswa. Ini terbukti dengan jilidan skripsi yang turut terendam banjir.
Ditemui di GDM Pacitan (3/12/2017) Fathudin merasa senang dan terhibur. “Aku ini korlap, dari hari pertama belum sempat rehat, jadinya ini hampir kolap,” tuturnya sambil tersenyum.
Berikut kutipan Facebook Koordinator Lapangan (Korlap) Posko Bencana Banjir dan Longsor Pacitan, Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan:
Ayo Bangkit …. !!!
Apapun yang terjadi jangan ditangisi, apa yang hilang jangan diratapi dan apapun yang dialami jangan disesali.
Skripsi bisa diketik lagi. Harta benda bisa dicari. Bahkan kehilangan baju satu almari, yang penting badan ini ada yang menutupi.
Badai telah berlalu, cempaka dahlia semoga sirna, saatnya putra Pacitan bangkit dari derita, cancut taliwanda membangun bumi kelahiran tercinta.
Wahai Saudaraku! Pertiwi memanggil kita. Saatnya berbuat nyata.
Tetap tegar sekuat karang! (Emil Mukhtar Efendi/TS)