KETUA Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin ternyata piawai memberikan motivasi kepada hadirin. Gayanya juga bak seorang motivator dengan kekhasan tersendiri. Kalimatnya to the point sehingga gampang dipahami maksudnya. Selain itu bahasanya Suroboyoan.
Hal itu terlihat ketika Zainul Muslimin memberikan sambutan saat acara Gerakan Penanaman 100.000 Kelapa oleh Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah se Jatim di Kediri, Ahad (3/12/2017).
”Muhammadiyah kudu obah, obahe Muhammadiyah iku ora mung golek wah, opo maneh obah sing medeni bocah, obahe kudu obah sing gawe wong akeh bungah,” kata Zainul disambut ger-geran hadirin. Kalimatnya itu sangat dipahami orang karena mengadopsi dari syair lagu dolanan Sluku-sluku Bathok yang sangat populer.
Baca juga: Gerakan Tanam 100 Ribu Kelapa oleh Panti Asuhan Dicanangkan di Kediri
Arti kalimat itu adalah Muhammadiyah harus bergerak, geraknya bukan untuk mencari wah, apalagi menakuti anak/orang, geraknya harus membuat senang banyak orang.
Bagi Zainul, gerakan menanam pohon kelapa ini adalah gerakan yang akan membuat banyak orang senang. Karena itu Lazismu ambil peran mendukung gerakan ini. Sebab tugas Lazismu membuat orang susah menjadi senang.
Dia bercerita, setiap orang sebenarnya wajib punya tanaman di rumahnya untuk kebutuhan oksigen sendiri. Di rumahnya yang hanya 200 meter persegi juga ada tanaman di samping kiri dan kanan. ”Sak gagah-gagahe sampeyan, sak hebat-hebate sampeyan, tapi nek gak nduwe tanduran, iku podo karo oksigene nunut nang tonggone sing nduwe tanduran,” katanya berseloroh. Kembali hadirin dibuat terpingkal dan bertepuk tangan.
Arti kalimatnya itu segagah-gagahnya Anda, sehebat-hebatnya Anda tapi jika tidak punya tanaman sama dengan oksigen ikut tetangga yang punya tanaman.
Dia menerangkan, jika satu pohon kelapa bisa menyuplai oksigen untuk lima orang, maka gerakan menanam 100.000 kelapa ini telah menyuplai oksigen setengah juta orang. ”Ini gerakan yang luar biasa manfaatnya, amal jariyahnya juga luar biasa,” tandasnya. (Sugiran)