PWMU.CO – Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Suli Daim MM, meminta Dinas Kesehatan (Dinas) Provinsi Jatim maupun Dinkes Kabupaten/Kota se-Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Difteri.
Pasalnya, kasus difteri di Jawa Timur tahun 2017 terbilang cukup tinggi. Data menyebutkan selama bulan Januari-Desember 2017 ini ditemukan 318 kasus difteri dengan 12 anak terserang Difteri meninggal dunia.
“Dari 318 kasus yang dilaporkan, hanya 24 kasus yang dinyatakan konfirm berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Sisanya 294 kasus klinis,” ujar Suli saat ditemui dikantornya, Kamis (7/12/2017).
Kasus Difteri ini, kata Suli, tersebar di 187 desa/kelurahan di 35 Kabupaten yang sudah menyatakan Kondisi Luar Biasa (KLB) Difteri. “Dan kasus Difteri terbanyak ada di Kabupaten Pasuruan dengan jumlah 46 kasus,” ungkapnya.
Untuk menekan angka itu, politisi PAN ini menyarankan, agar Dinkes Kabupaten/Kota melakukan penyelidikan epidemiologi apabila ada kasus difteri baru yang ditemukan.
“Penyelidikan epidemiologi ini guna mengetahui jumlah atau banyaknya kasus difteri pada kontak erat, sebaran kasus dan faktor penyebab penularan serta menetapkan masuk dalam KLB apa tidak? Ini juga penting untuk merumuskan langkah pencegahan dan penanggulangannya,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Suli, perlu mengaktifkan imunisasi rutin, sweeping, imunisasi lanjutan, dan imunisasi di Sekolah Dasar se-Jatim. (Aan).