PWMU.CO – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan aktif menyosialisasikan pentingnya pendidikan keluarga untuk mengurangi masalah yang timbul di masyarakat. Sosialisasi melibatkan seluruh organisasi wanita dan sekolah.
Kepala Sub Direktorat Pendidikan Keluarga dan Orangtua Kemendikbud Palupi Raraswati mengatakan, sosialisi pendidikan keluarga terus dilakukan dengan melibatkan stake holder organisasi dan pemerintah daerah kota dan kabupaten seluruh Indonesia, sekolah. ”Ini kita lakukan sejak tahun 2015 hingga tahun 2019, sampai saat ini sudah 240 kota dan kabupaten yang telah kami sosialisasikan,” ujarnya.
Program ini, sambung dia, bersinergi dengan lembaga mitra seperti organisasi perempuan, organisasi masyarakat, organisasi agama, termasuk pemerintah daerah untuk sama-sama mendorong kerja sama sosialisasi pentingnya peran pendidikan keluarga. ”Kualitas pembangunan masyarakat dan bangsa diawali dari lingkungan keluarga,” jelasnya.
Bimbingan teknis pendidikan keluarga, kata dia, memilih sekolah-sekolah yang menjadi percontohan untuk program peningkatan peran pendidikan keluarga ini.
Salah satu cara sosialisasi itu dengan mengadakan seminar bekerja sama dengan Aisyiyah Jawa Timur. Seminar bertema Peran Pendidikan Keluarga dalam Mewujudkan Generasi Masa Depan yang Cerdas dan Berkarakter berlangsung di Kota Malang, Selasa (12/12/2017). Acara diikuti oleh seluruh kader Aisyiyah se Jawa Timur, sekolah, organisasi perempuan, dan Muslimat NU.
Wakil Ketua PW Aisyiyah Dr Sugiarti MSi saat di konfirmasi disela acara mengatakan, persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dan bangsa berawal persoalan keluarga. “Masalah ini disikapi dengan memberikan bantuan serta solusi permasalahannya,” katanya.
Anak saat ini cenderung memiliki ruang tersendiri, kata dia. Mereka sibuk dengan dunianya sendiri. Perkembangan zaman digital mengakibatkan keluarga kurang komunikasi dan interaksi. ”Karena itu kegiatan ini melibatkan unsur keluarga (orangtua), sekolah guru, komite walimurid, dan unsur masyarakat yaitu Aisyiyah dan organisasi perempuan di Jawa Timur,” paparnya. (izzudin)