PWMU.CO – Ribuan undangan yang menyaksikan Mata Najwa on Stage di Univeritas Airlangga Surabaya, Jumat sore (15/4), seketika senyap. Tidak ada suara tepuk tangan, saat melihat Gubernur Jatim Soekarwo, atau yang dikenal Pakde Karwo, meneteskan air mata.
Hampir dua jam acara berlangsung meriah, seketika itu senyap oleh tetesan air mata Pakde Karwo. Tangisan Pakde Karo bukan tanpa sebab. Najwa Shihab sang pemandu acara “Mata Najwa” ikut larut. Ada apa sampai Pakde Karwo meneteskan air mata. Tidak lain, ketika Fadli Zoen dan Akbar Faizal anggota DPR RI menyinggung soal Mantan Rektor Unair Prof Dr Fasich.
(Baca: Soal Fasich, PWM Minta Warga Muhammadiyah Menahan Diri)
Diawali pernyataan Fadli Zon yang mengeluhkan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Fasich sebagai tersangka. Padahal, selama ini dikenal sebagai sosok yang jujur. Mendengar kalimat Fadli Zon, Pakde Karwo kemudian angkat bicara. Suaranya terbata-bata dan kemudian meneteskan air mata. Semua undangan tertegun dan ikut larut seketika. Hampir tiga menit orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim ini sesenggukan. “Dia orang yang sangat jujur,” kata Pakde sambil menyeka air mata.
Pakde Karwo kemudian melanjutkan bicara sesekali menghela nafas panjang. Najwa kemudian menimpali “Pakde kenapa harus menangis,” kata Najwa. Pakde pun kembali bicara. “Saya mengenal betul beliau, selama menjadi rektor yang dipikirkan bukan dirinya sendiri tapi kemajuan mahasiswa dan kampusnya. Dia orang jujur,” katanya.
(Baca: Fasich: Jangan Biarkan Ibumu Berjuang Sendiri)
Semua undangan kembali terdiam mendengar kalimat yang diucapkan Pakde Karwo. “Saya setuju penegakan hukum dilakukan, tapi harus jernih melihatnya,” ungkapnya. “Saya minta parpol yang ada sekarang juga bisa membaca ini semua, jangan semua orang kemudian disangkakan tanpa jelas kasusnya,” katanya.
Situasinya pun mencair ketika, Butet, Slamet Raharjo, Cak Lontong, dan Akbar yang tergabung dalam “Republik Sentilat Sentilut”, tampil dengan banyolan-banyolan yang menyegarkan. (Taselan)