PWMU.CO – ‘Mantra’ berbunyi menulis itu harus dipaksa, yang diucapkan berulang-ulang oleh instruktur “Aisyiyah Writing Camp”, benar-benar membawa ‘tuah’. Lima peserta terbaik mengaku akan kekuatan ‘mantra’ tersebut.
Saat memberikan testimoni, kelima guru TK ABA di Kecamatan Klojen Kota Malang itu mengatakan bahwa dengan dipaksa ternyata mereka bisa menulis. Bahkan tulisan terbaik itu adalah karya tulis yang kali pertama mereka buat, selain skripsi, tentu saja.
Karena itu, ekspresi kegembiraan luar biasa memancar dari kelimanya saat juri menyebut nama mereka. Beberapa berjingkrak. Ada juga yang menutupkan kerudung ke wajahnya.
Dian Fitria, guru TK ABA 2 misalnya. Ia tampak kegirangan sekali saat disebut terbaik ke-4. “Saya tidak membayangkan kalau tulisan ‘Syetan’ saya terpilih 5 besar. Biasanya saya hanya menulis diary,” ujar dengan mata berkaca-kaca.
Begitu juga dengan Siti Muhlisin, guru TK ABA 17. Dia tidak menyangka sama sekali tulisannya terbaik ke-2. Dengan gemetar saking bahagianya, Elis— panggilan karibnya— mengatakan, “Saya tidak percaya. Ini pertama kali saya menulis esai. Biasanya hanya menulis huruf dan kata untuk murid-murid saya. Ini sejarah buat saya.”
Aisyiyah Writing Camp diselenggarakan Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Aisyiyah Kota Malang di Taman Dolan Kota Batu, Ahad (18/12/17).
Berikut ini 5 yang terbaik dari 46 tulisan yang ditetapkan juri sebagai pemenang:
1. Anak-anakku Bukanlah Robot (Zuni Fatmawati S Pd, TK ABA 17).
2. Nasehat si Kecil Quenzaa Jadi Penyemangat Karirku (Siti Muhlisin SPd, TK ABA 17)
3. Say to Miss Communication (Anis Istika Rahayu S Pd, TK ABA 19)
4. Film Syetan Lebih Ampuh bagi Anak (Dian Fitria A Ma, TK ABA 2)
5. Kegigihan Alief Meraih Impian ke Negeri Cina (Tetty Indrawati S Pd, TK ABA 5)
Selamat! Jangan berhenti berkarya. (Uzlifah)