PWMU.CO-Selama dua minggu sejak 13-26 Desember 2017, delapan orang Pimpinan Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah melaksanakan Rihlah Dakwah ke Nusa Tenggara Timur, Papua dan Kalimantan Tengah.
“Tujuan rihlah untuk monitoring dan evaluasi terhadap program pengiriman dai Muhammadiyah di daerah terpencil,” kata Ketua LDK PP Muhammadiyah M Ziyad yang melaksanakan rihlah di Papua.
Selain itu, sambung Ziyad, memberikan motivasi kepada para dai yang sedang bertugas dan bersilaturahmi dengan warga dan pimpinan Muhammadiyah yang menjadi tujuan pengiriman dai.
Baca juga : Dalam Rihlah Dakwah, LDK Jatim Bongkar Strategi Dakwah pada Kaum Marginal
“Saya bersyukur bisa melaksanakan rihlah, karena menambah ilmu, pengalaman dan jaringan baru,” ujar Sekretaris LDK Faozan Amar saat melaksanakan rihlah di Katingan Kalimantan Tengah.
Pengiriman dai dan kunjungan seperti ini mendapat sambutan hangat umat Islam di daerah terpencil.
“Kami sangat senang mendapat kiriman dai dari pusat. Karena ikut menggerakkan dakwah Muhammadiyah di daerah terpencil,” ujar Ustadz Komarudin, wakil ketua PDM Kapuas.
Ketut Iqbal Rizal dai yang bertugas di Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan ketika didatangi tim rihlah bercerita, awalnya tidak betah berada di daerah terpencil. Karena ternyata hidup susah dan tantangan dakwah cukup besar.
“Saya pernah disebut sebagai nabi, karena dianggap sebagai orang yang menyebarkan pemahaman baru,” ujar Iqbal.
Namun ketika dia akan meninggalkan daerah tersebut, merasa kasihan dan iba dengan jamaah yang membutuhkan bimbingan agama. “Alhamdulillah sekarang sudah betah dan masyarakat sudah mau menerimanya,” ujar alumnus FAI dan Pondok Shobron UMS itu. (FA)