
PWMU.CO – Kesuksesan Family Gathering (Famgath) Keluarga Muhammadiyah 2017 yang berlangsung di Taman Dolan, Bumiaji, Kota Batu (30-31/ 12/17), tak bisa dilepaskan dari keberhasilan bagian ‘dapur’ dalam menyajikan aneka ragam kuliner.
Bayangkan, ada 2.000 pentol bakso, 4 ekor kambing, 350 ikan nila bakar, 500 botol susu segar, minuman jahe, buah salak, rujak, aneka kue dan makanan khas dari berbagai daerah, tersaji sebagai hidangan istimewa.
Uniknya, beragam masakan itu tersaji berkat gotong-royong para peserta. Yusfit Efendi, misalnya membawa ribuan pentol bakso itu dari Surabaya.
“Untuk Famgath kali ini saya harus membuat pentol lebih banyak, yaitu 2000 buah. Padahal biasanya cuma 1000,” ujar Yusfit selalu menyumbang pentol bakso setiap kegiatan Famgath. Jumlah yang dua kali lipat itu menyesuaikan peserta yang juga membeludak.
Angggota Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim bahkan sanggup menyiapkannya andai jumlahnya lebih dari itu. “Berapa pun akan saya siapkan kalau untuk para kader Muhammadiyah,” ucapnya sambil menyiapkan hidangan bakso di dapur Famgath bersama istri dan timnya.\

Kelengkapan menu Famgath membuat Firman Susanto Noor, peserta dari Dukun Gresik, tercengang.
“Masyaallah makanan sebanyak ini apa habis? Belum lagi sate-gule kambing yang saya bawa,” ujarnya.
Dia sendiri membawa dua ekor kambing dari Dukun Gresik yang dimasak sate-gule. Saat dihidangkan, masakan Firman termasuk favorit. Ketua PWM Jatim Saad Ibrahim pun memujinya. “Enak sekali ini,” ujarnya sambil menikmati sepiring gule.
Selain yang disiapkan Firman, ada dua ekor kambing lainnya yang dibawa Nurbani Yusuf, Ketua Pimpinan Daerahh Muhammadiyah Kota Batu. Bedanya, Nurbani meramunya dalam menu nasi khapsah, masakan khas Arab, yang juga mendapat pujian dari peserta.
Tidak kalah nikmatnya adalah ratusan nila bakar yang dikirim oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Aisyiyah Nelly Asnifati melalui Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PWM Jatim, Hasan Ubaidillah.
Sama halnya dengan Yusfit, kali ini Nelly pun harus menambah porsinya. Ketika berkunjung ke acara, Nelly terlihat bahagia sekali. “Alhamdulillah saya bisa ke sini akhirnya walau hanya sebentar. Saya senang sekali melihat kader- kader Muhammadiyah bergembira seperti ini,” ucapnya.
Menu lain adalah pecel Nganjuk, otak-otak bandeng Gresik, sate Ponorogo, dan aneka kue yang dibawah oleh peserta dari penjuru daerah.
Melihat semua itu Nadjib Hamid, penggaggas Famgath, mengatakan bahwa semua itu menunjukkan kebersamaan. “Semua berlomba berbagi. Begitu juga kalau menyumbang berupa dana jangan dihitung jumlah keluarganya sendiri. Tapi mari berlomba untuk menyumbang yang banyak guna berbagi dengan saudara kita yang lain,” ajak Nadjib.
“Tidak semua saudara kita mampu. Untuk itu bagi yang diberi Allah rezeki lebih hendaklah menyumbang lebih banyak. Jangan takut ada saldo. Malah harus sisa biar bisa membantu keluarga kader yang yatim atau duafa,” ujarnya. (Uzlifah)

Discussion about this post