PWMU.CO-Bisa dibayangkan bagaimana serunya saat anak-anak dibiarkan berkreasi membuat kue? Tumpah dan berlepotan tak jadi soal. Ya, itulah yang terjadi di MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo, kemarin.
Seluruh siswa MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo antusias membuat kue bersama dalam Children Kitchen. Dengan mengenakan topi dan celemek ala koki profesional, mereka sangat percaya diri meskipun sebagian dari mereka membuat kue adalah hal baru.
Semua bahan disiapkan oleh sekolah, melalui paguyuban kelas masing-masing. Anak-anak tinggal membawa perlengkapannya. Jenis kue yang dibuat para siswa pun juga berbeda masing-masing kelas, disesuaikan dengan tingkat kesulitannya. Mulai kue roti lapis sosis kukus, roti gulung sosis, kue lumpur labu kuning,lumpia jamur jagung daging, brownis oreo, hingga cheesy oreo steam cake.
Baca juga: Bersyukur Bisa Ajak Guru Madrasah Jelajahi Bromo
Kepala MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo, Hanafi SAg MPd menyebut, kegiatan Children Kitchen adalah kegiatan paling ditunggu siswanya setiap berakhirnya semester ganjil. “Di MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo, selesai semester ganjil itu ada Children Kitchen, kalau selesai semester genap ada Children Garden,” ujar Hanafi.
Selain sebagai sarana refreshing bagi anak-anak, menurut Hanafi, Children Kitchen ini juga salah satu cara sekolah ini menumbuhkan jiwa kemandirian sekaligus jiwa enterpreneur bagi siswa-siswinya. Terlebih aktivitas membuat kue mampu menstimulasi perkembangan anak-anak.
“Dengan membuat kue bersama, muncul rasa kebersamaan dan kerjasama sebuah tim, berbagi tugas. Juga ada konsep matematika dan nilai gizi saat mereka mengukur dan menyiapkan bahan-bahan kue sebelum diolah. Bahkan saat kue matang dan disajikan, anak-anak bisa berkreasi menghias kue,” katanya.
Di sisi lain, konsep Children Kitchen juga melatih anak untuk bersosialisasi, cakap berbahasa, melatih koordinasi mata dan tangan, dan tentu saja kolaborasi antara belajar dan bermain ini menambah pengetahuan.
“Kami berharap, melalui Children Kitchen, apa yang didapat siswa-siswi ini diterapkan di rumah. Yakni membantu mengurangi ketergantungan anak terhadap orang tuanya di rumah,” tambahHanafi.
Tak hanya melatih kemandirian dan jiwa pengusaha, tahun pelajaran mendatang MI Muhammadiyah 1 bakal menerapkan kurikulum nasional dilengkapi kurikulum Cambrige atau Cambrige Internasional a Level. “Insya Allah,” tandasnya. (#)