PWMU.CO-Alunan musik iringi langkah finalis fashion hijab hunt di atas panggung catwalk di Tunjungan Convention Center, Sabtu (6/1).
Fashion hijab hunt merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pentas Seni (Pensi) siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya yang dinamai SMAMDA ASIC 2018
SMAMDA ASIC 2018 digelar lagi setelah vakum selama tiga tahun ini benar benar menarik perhatian anak muda Surabaya dan masyarakat umum.
Ada berbagai lomba yang digelar di Pensi yang bertema voyage to future itu. Yakni fashion hijab, desain poster, film pendek, fotografi dan kompetisi musik. Ada sekitar 100 peserta yang mengikuti kelima kategori tersebut.
“Pesertanya dari SMP hingga mahasiswa, ujar Marvino, ketua pelaksana. Sedangkan untuk pelaksanaan lomba sudah berlangsung mulai bulan November 2017 lalu.
Sejak pukul 14.00 ribuan pengunjung padati gedung lantai enam mall terbesar di Surabaya itu.
Menjelang sore jumlah pengunjung semakin bertambah karena penampilan finalis musik kompetisi, band SMAMDA, pengumuman pemenang dari semua kategori lomba.
Wakasek Kesiswaan SMAMDA Budi Astjarjo S Pd menjelaskan, tujuan diadakan Pensi selain mengapresiasi karya seni juga untuk melatih siswa yang berbakat organisasi untuk menghelat acara besar seperti ini.
Tepat pukul 20.25 suara pengunjung riuh bergemuruh ketika Rendy Pandugo, artis ibu kota, tampil di atas panggung dengan membawakan beberapa lagunya yang dirilis dalam album The Journey.
Pusakata menjadi penutup SMAMDA ASIC yang sudah sangat dinanti-nantikan pengunjung. Pusakata yang digawangi Mohammad Istiqomah Djamad itu membuka penampilannya dengan lagu Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan.
Selain itu mereka membawakan lagu Tidurlah, Menuju Senja dan Angin Pujaan Hujan. Mereka juga memberi hadiah istimewa untuk penonton dengan membawakan lagu baru mereka yang berjudul Kehabisan Kata.
Terakhir yang tidak kalah menarik adalah ada bagian dari penjualan tiket sebesar Rp 2 juta yang didonasikan melalui Lazismu.
SMAMDA ASIC memang bukan Pensi biasa, tak sekadar mengapresiasi seni, mengasah bakat organisasi tetapi juga memotivasi gerakan filantropi melalui infak yang menggugah kepedulian siswa terhadap sesama. (Puspitorini)