• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Religius Musiman dalam Pilkada Serentak 2018

Jumat 12 Januari 2018 | 09:35
in Opini
0
21
SHARES
21
VIEWS
Foto Jawa Pos

Oleh Imam Shamsi Ali *)

PWMU.CO – Saya mendapat kesempatan berada di tanah air dalam tiga hari terakhir, bersamaan dengan masa-masa pendaftaran calon-calon yang akan bertarung di pilkada serentak 2018.

Sungguh banyak hal yang saya pelajari, yang boleh jadi selama ini sering saya dengar. Tapi kali ini hal-hal itu nampak di hadapan mata, bahkan serasa saya sendiri yang mengalaminya.

Manuver-manuver politik yang begitu dahsyat, bahkan tidak jarang menengangkan bagi para bakal calon dan para pendukungnya. Manuver-manuver itu tidak lepas dari “keuangan yang maha kuat”, dan himpitan kepentingan, langsung ataupun tidak.

Langsung berarti dengan memenangkan kandidat tertentu ada pihak-pihak yang secara langsung meraup keuntungan, khususnya meraup keuntungan materi.

Tapi ada juga yang bertujuan dengan memenangkan kandidat tertentu merasa kepentingannya akan terlindungi, apakah itu posisi selanjutnya atau boleh jadi dari kemungkinan terbongkarnya kejahatan-kejahatan yang melibatkan dirinya. Bahkan benar tidaknya, proses pencalonan ini kerap kali melibatkan “penyanderaan” pada tingkatan tertentu.

Artinya jika tidak meloloskan kandidat tertentu maka ada “kasus” apakah itu beneran atau boleh jadi dalam bentuk “rekayasa” yang akan dimainkan untuk mencelakakang pihak-pihak yang menentukan rekomendasi sang calon.

Baca Juga:  Punya Kisah Mirip Yusuf, Palestina Bisa Berjaya, Syaratnya ....

Penentuan rekomendasi oleh pimpinan pusat partai juga menjadi dilema besar. Selain karena mereka yang di pusat belum tentu tahu realita daerah, juga pengurus partai daerah juga sarat dengan kepentingannya, yang belum tentu sejalan dengan kepentingan umum konstituennya.

Realita ini yang seringkali menjadikan sikap partai-partai sangat membingunkan, seolah tidak berprinsip. Di pusat atau di daerah lain menampakkan diri sebagai musuh, tapi di daerah tertentu justeru berangkulan.

Apakah hal itu salah? Tentu tidak karena partai memang kendaraan untuk mencapai tujuan politik. Dilemanya ada pada apa yang dimaksud tujuan politik itu? Apakah itu kemahakuasaan uang? Atau sekedar kekuasaan itu sendiri seraya menghiraukan kepentingan umum rakyat?

Yang lebih parah lagi adalah ketika partai-partai yang berangkulan untuk kandidat tertentu itu diakui sebagai partai yang secara ideologi kontras. Di saat-saat sebuah partai misalnya dituduh melindungi kebijakan-kebijakan yang “antiIslam dan kepentingan rakyat mayoritas” tapi di sisi lain berangkulan mendukung kandidat tertentu. Tentu hal ini bukan lagi pertimbangan “strategi” tapi sudah menjadi isu ideologi.

Baca Juga:  Pemakzulan Presiden Amerika Serikat, Akankan Donald Trump Lengser?

Religius musiman
Tapi ada lagi satu hal yang lucu di musim pilkada, dan juga pilihan-pilihan lainnya termasuk pemilihan anggota legislatif bahkan pilpres. Yaitu terjadinya musim beragama dadakan. Tiba-tiba saja para kandidat menjadi sangat religius dan punya perhatian kepada agama.

Ada yang selama ini dikenal liar dari agama, bahkan maaf kerap kali menampakkan ketidak simpatisan kepada agama. Tiba-tiba di saat akan memasuki hari-hari kampanye secara mendadak menjadi sangat religius. Rajin mengunjungi masjid, berpakaian koko, dan songkok, bahkan memberikan janji-janji kesejahteraan kepada para takmir masjid.

Tidak lagi menjadi rahasia umum jika ada pihak-pihak yang berkepentingan menampilkan prilaku kontra yang nyata. Ambillah sebagai misal, seorang Kristiani mendirikan yayasan khusus untuk membantu pesantren, bahkan keluar masuk pesantren bagaikan seorang kyai dalam penampilan.

Semua ini menunjukkan bahwa memang agama masih menjadi komoditas menarik untuk dijual demi kepentingan-kepantingan politik. Kerap kali agama menjadi bamper bagi kepentingan-kepentingan sesaat para politisi.

Di satu sisi, sebagaimana sering saya sampaikan, masyarakat Indonesia masih sangat labil dalam emosi. Begitu mudah terbawa arus, mengikuti arus dan hembusan angin kepentingan mereka yang berkepentingan. Kelabilan emosi ini menjadikan umat dan bangsa ini sangat mudah marah, tapi juga mudah melupakan dan terbuai di kemudian hari.

Baca Juga:  Imam Shamsi Ali: Cinta Mukmin pada Rasulullah SAW Bukan Sekadar Alami tapi Sebuah Pilihan

Oleh karenanya di saat-saat seperti ini, di saat ketika berbagai manuver dilakukan untuk meloloskan kepentingan politik, umat harus punya prinsip. Bahwa dalam memilih hendaknya memperhatikan latar belakang, realita karakter pribadi, keluarga serta kematangan dari calon-calon yang ada. Jangan mudah silau, apalagi terjatuh dalam perangkap kepentingan sesaat.

Khusus dalam hal agama hendaknya jeli dengan latar belakang seseorang. Agama itu tidak terjadi secara spontanitas. Agama itu adalah kehidupan. Kalau kehidupan seseorang selama ini acuh, tidak peduli, bahkan kontra dengan agama itu sendiri, lalu tiba-tiba di musim kampanye menjadi sangat agamis? Apakah itu kejujuran? Atau itu sebuah jebakan bagi khalayak ramai untuk mendukungnya.

Tapi kalau seorang kandidat itu jelas latar belakangnya, keluarganya, bahkan sikap dan kebijakan publiknya jelas memihak, jangan lagi ragu untuk memilihnya.

Pilihlah kejujuran di atas kepura-puraan! (*)

Udara Dubai, 11 Januari 2018
*) Presiden Nusantara Foundation

Tags: Imam Shamsi AliPilkada SerentakReligius Musiman
Share8SendTweet5

Related Posts

Lima Karakteristik Dunia Global Menurut Imam Shamsi Ali
Headline

Lima Karakteristik Dunia Global Menurut Imam Shamsi Ali

Kamis 26 November 2020 | 19:37
74k
Agar tidak jadi katak dalam tempurung, yakni merasa hebat tapi sejatinya masih kecil. Demikian kata Nadjib Hamid MSi, Rabu (25/11/20).
Kabar

Agar Tidak Jadi Katak dalam Tempurung

Kamis 26 November 2020 | 08:56
56.2k
Kenapa Biden Lebih Layak daripada Trump?
Kolom

Kenapa Biden Lebih Layak daripada Trump?

Jumat 6 November 2020 | 12:16
302
Ketika Kekuasaan Mengalami Kepanikan
Kolom

Ketika Kekuasaan Mengalami Kepanikan

Selasa 6 Oktober 2020 | 11:15
256
Pilkada Bisa Ditunda jika Terjadi Bencana Nasional seperti Covid-19
Headline

Pilkada Bisa Ditunda jika Terjadi Bencana Nasional seperti Covid-19

Kamis 24 September 2020 | 20:21
143
IMAM SHAMSI ALI
Kolom

Lima Pesan Tahun Baru Imam Shamsi Ali

Rabu 1 Januari 2020 | 15:52
28
Next Post
Din Syamsuddin Akan Gelar Pertemuan dari Hati ke Hati Antarpemuka Agama

Din Syamsuddin Akan Gelar Pertemuan dari Hati ke Hati Antarpemuka Agama

Membeludak! Taruna Peserta Seleksi Magang Kerja ke Jepang

Membeludak! Taruna Peserta Seleksi Magang Kerja ke Jepang

Ilmu Minim, Ceramahnya Akan Melulu soal Khilafiyah

Ilmu Minim, Ceramahnya Akan Melulu soal Khilafiyah

Menyiapkan Kawah Candradimuka untuk Calon Kepala Sekolah Muhammadiyah

Menyiapkan Kawah Candradimuka untuk Calon Kepala Sekolah Muhammadiyah

“Ternyata Berlatih PBB dengan Tentara Itu Beda”

"Ternyata Berlatih PBB dengan Tentara Itu Beda"

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
695

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
200

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
380

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
459

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Sekolah berbudaya inklusif merupakan bagian dari sekolah ramah anak yang telah menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.

Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

Rabu 20 Januari 2021 | 05:29
HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

Rabu 20 Januari 2021 | 05:23
Jalan Mamuju longsor

Jalan Mamuju Longsor, Kiriman Bantuan Terhambat

Selasa 19 Januari 2021 | 16:05
Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Selasa 19 Januari 2021 | 13:10
Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Selasa 19 Januari 2021 | 10:26
Lompatan Jokowi

Gaya Lompatan Jokowi Atasi Krisis

Selasa 19 Januari 2021 | 09:55
Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Senin 18 Januari 2021 | 21:47
Guru besar UMY

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15
Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Senin 18 Januari 2021 | 19:57
Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Senin 18 Januari 2021 | 16:51

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    470498 shares
    Share 188199 Tweet 117625
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    22538 shares
    Share 9015 Tweet 5635
  • Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

    1857 shares
    Share 743 Tweet 464
  • Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

    1183 shares
    Share 473 Tweet 296
  • Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

    1280 shares
    Share 512 Tweet 320
  • Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

    3995 shares
    Share 1598 Tweet 999
  • Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

    1673 shares
    Share 669 Tweet 418
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9320 shares
    Share 3728 Tweet 2330
  • Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

    3210 shares
    Share 1284 Tweet 803
  • Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

    3155 shares
    Share 1262 Tweet 789
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama