PWMU.CO-Budaya literasi dalam membaca dan menulis berita di lembaga pendidikan harus dikembangkan dan dibiasakan. Menulis untuk publikasi diperlukan agar lembaga dikenal masyarakat.
Hal itu dikatakan pembicara Agus Wahyudi saat mengisi pelatihan menulis berita untuk sekolah di The Millenium Building Jl. Pucang Anom, Sabtu (13/1/2018). Acara yang digelar Foskam ini diikuti 76 kepala sekolah SD/MI Muhammadiyah-Aisyiyah se Jawa Timur.
“Muhammadiyah itu harus bangkit, setiap kegiatan harus dimuat di media, agar bisa dibaca dan terkenal ke seluruh dunia, ” kata Agus Wahyudi yang pernah menjadi Pemred Radar Surabaya 2011-2012.
Berita terkait: Setelah Menulis Berita, Tugas Berikutnya Memviralkan ke Medsos
Menulis itu ketrampilan, sambung dia, jika tidak dibiasakan tidak menarik. “Saya dulu awalnya tidak bisa nulis, pernah mencoba mengirim tulisan ke Surabaya Post. “Tulisan saya pertama tidak dimuat, tapi saya tidak berkecil hati, saya kirim tulisan kedua dan alhamdulillah diterima dan dimuat. Karena itu mari kita mulai menulis bapak ibu, ” ajak Yudi, panggilannya, memberi semangat peserta.
Pendapat senada disampaikan Dr Sri Hidanah MSi, wakil ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim yang juga dosen Fakultas Kedokteran Hewan Unair. Dia mengatakan, sekolah bisa besar dan terkenal luas karena dekat dengan media. ”Di Unair itu, jika ada tulisan dosen yang dimuat di media akan mendapatkan rewards dari kampus, ” ujarnya.
Ketua Foskam Edy Susanto mengungkapkan, peserta pelatihan datang dari berbagai daerah. Ada dari Ngawi, Malang, Gresik, Jombang, malah ada yang dari luar pulau. ”Sudah datang ya… dari Madura? ” tanya Edy sambil menunjuk peserta yang sudah datang dari Madura.
Edy menekankan, di era digital ini jika tidak kita ikuti, maka akan tergilas. Medsos atau media sosial seperti whatshapp, bisa kita manfaatkan untuk menulis, membangun branding sekolah, sehingga walimurid bangga dengan sekolahnya karena banyak kegiatan yang dimuat di media. (Ali Shodiqin)