PWMU.CO – Menjalankan roda organisasi harus amanah. Jika demikian maka kepercayaan publik akan tumbuh subur. Itulah yang dilakukan pimpinan Muhammadiyah, termasuk di Lumajang.
Buahnya banyak masyarakat yang mewakafkan atau menghibahkan tanah dan atau bangunan kepada Muhammadiyah.
“Inilah yang kami rasakan selama ini,” kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lumajang, Suharyo AP SH kepada PWMU.CO, Ahad (14/1/18).
Dia mengungkapkan banyak wakaf yang diterimanya. “Data yang terbaru wakaf dr H Budi Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Pulo Kecamatan Tempeh. Yaitu sebidang tanah seluas 1.500 meter persegi. Insyaallah nanti akan dibangunkan masjid,” ujarnya.
Dalam bulan ini saja, tambahnya, ada wakaf di Ranting Wotgalih Kecamatan Yosowilangun berupa dua bidang tanah. “Yang satu luasnya 1.300 plus rumah di atasnya dan satunya sawah seluas 800 meter persegi. Keduanya muqakifnya Pak Gutek warga Wotgalih,” jelasnya.
Yang relatif baru, tambahnya, wakaf tanah seluas 5.000 meter persegi dari keluarga Pak Joni. Lokasinya di Desa Kebonsari Kecamatan Yosowilangun.
Menurut Suharyo, oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Yosowilangun dibangun pesantren Tahfidzul Quran. “Sekarang pembangunanya masih dalam proses. Ada wakaf mushalla yang diserahkan kepada PCM Tempeh,” tutur dia.
Dia menjelaskan, khusus wakaf masjid di Kabupaten Lumajang yaitu Masjid Baitur Rahman di Desa Pulo Kecamatan Tempeh dengan ukuran 15 m x 25 m, dua lantai.
“Masjid ini secara istiqamah diadakan pengajian Ahad malam yang dibina oleh PDM Lumajang.” ucapnya.
Dia mengatakan, ada satu lagi masjid wakaf dari Yayasan Al Furqon di Kecamatan Sukodono. “Pihak Yayasan menyerahkan bukan hanya masjid tapi pembinaan jamaah, koperasi dengan aset Rp 200 juta, dan lainnya,” urainya.
Banyaknya wakaf yang ditérima itu, menurut Suharyo, karena masyarakat menganggap Muhammadiyah amanah. (SAP)