PWMU.CO-”Waduh angel, ” kalimat itu terlontar dari bibir Jundi, siswa kelas 7B SMP Muhammadiyah 04 Tanggul (SMP Muhata) ketika belajar membungkus camilan di perusahaan Mentari Jaya.
Ekspresi kesulitan juga dialami teman-temannya. Pekerjaan yang terlihat mudah itu, bagi murid SMP tidak seperti yang dibayangkan. Tapi lambat laun sekali mereka gagal, setelah belajar beberapa saat teknis membungkus, para siswa dapat bekerja dengan baik membungkus camilan itu.
Baca juga: Mengisi Liburan ala SMP Muhata : Menjadi James Bon
Salah satu program andalan SMP Muhata pelajaran keterampilan dengan praktik di lapangan. Kali ini mereka diajak belajar ke usaha camilan Mentari Jaya milik Hj. Cholis Subiyanah, bendahara Pimpinan Cabang Aisyiyah Tanggul. Di tempat ini, siswa belajar seluk-beluk makanan ringan mulai membuat olahan, proses penggorengan dan pengepakan.
Wakasek Bagian Kurikulum SMP Muhata Suwandi Al Khusaini SKom mengatakan, tujuan pembelajaran seperti ini diharapkan bisa memberikan pengalaman mengikuti dunia usaha kepada para siswa. ”Harapannya pengalaman ini bisa mendorong cita-cita menjadi pengusaha bukan hanya menjadi pegawai, tentara,” katanya.
Suwandi juga menambahkan,”Bukankah dahulu, Nabi dan para sahabat adalah pedagang dan pengusaha sukses yang dengan kekayaannya mampu menopang perjuangan Rasulullah di awal masa kenabiannya.”
Pemberian keterampilan wirausaha ini, sambung dia, selain sebagai bentuk kegiatan belajar mengajar, juga menyiapkan anak-anak agar tangguh menghadapi kehidupan. Nasihat yang sering didengung-dengungkan di sekolah ini adalah anak-anak tidak hanya lulus ujian sekolah, ujian negara, akan tetapi mereka juga harus lulus ujian kehidupan.
Ada momen menarik yang membuat guru pendampingan deg-degan dalam prakti di perusahaan camilan itu. Ibu Cholis, pemilik Mentari Jaya, ingin menguji para siswa dengan beberapa pertanyaan seputar Ke-Muhammadiyahan, hafalan surat-surat pendek dan keislaman.
Alhamdulillah, satu-persatu pertanyaan dijawab dengan lancar. Ibu Cholis berpesan agar siswa-siswa ini didik dengan maksimal karena mempunyai bekal yang bagus sehingga ke depan diharapkan bisa menjadi kader Muhammadiyah yang militan. (Humaiyah)