PWMU.CO-Vanessa Dewi Saraswati (8), siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya yang diduga menjadi korban penculikan seorang pengendara motor akhirnya ditemukan di SPBU Raci, Bangil Kota Pasuruan, Senin (22/1/18) malam.
Vanessa ditemukan oleh petugas SPBU Raci menangis di tempat itu. Kemudian diantar ke Mapolres Pasuruan. Ceritanya, Vanessa diturunkan di depan SPBU Raci oleh penculiknya yang naik motor saat hendak mengisi bahan bakar. Di waktu bersamaan, salah satu petugas SPBU curiga melihat ada anak berseragam sekolah menangis di ujung jalan. Si petugas itu lalu menghampiri Vanessa yang mengeluh lapar.
”Petugas SPBU lalu mengamankan Vanessa dan memberinya makan,” kata Muhammad Sholihin Fanani, guru SD Mudipat Surabaya yang ikut menjemput Vanessa ke Pasuruan tadi malam.
Baca juga: HOAX: Kabar tentang Upaya Penculikan Siswi SD Muhammadiyah 9 Kota Malang
Sayangnya, orang yang diduga menculik Vanessa berhasil kabur. ”Mungkin karena melihat Vanessa sudah dikerubungi banyak orang, jadi dia pilih kabur,” paparnya.
Mantan Kepala SD Mudipat Surabaya itu menegaskan siapa yang membawa Vanessa dan apa motifnya masih didalami oleh polisi. ”Kami serahkan sepenuhnya pengusutan dugaan penculikan kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
Sholihin mengingatkan para orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan, dan pengawasan terhadap anak karena rawan terhadap tindak kejahatan anak. ”Pihak sekolah juga harus meningkatkan komunikasi kepada keluarga siswa,” pesannya.
Sholihin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang turut serta membantu menemukan Vanessa. Terutama kepada petugas SPBU Raci, polisi, Radio Suara Surabaya, dan netizen. ”Alhamdulillah. Solidaritas masyarakat kita masih tinggi,” tuturnya.
Penculikan Vanessa terjadi ketika kecelakaan menimpa ibunya, Astuti, yang membonceng Vanessa (8) dan Tito (5) motornya menabrak pagar jembatan Nginden Intan, Senin sore pukul 15.00. Tio yang masih TK terluka di kepala. Sedangkan Vanessa tidak terluka. Astuti ditolong oleh pengendara sepeda motor yang segera membawanya ke Rumah Sakit Premiere Nginden. ”Saya lihat Vanessa telah ditolong oleh pengendara sepeda motor lainnya,” ucap Astuti yang tinggal di Rungkut Barata.
Astuti mengira pengendara motor lain yang menolong Venessa mengikutinya ke arah Rumah Sakit Premiere Nginden. Tapi hingga pukul 19.00 WIB putrinya itu tak pernah datang sehingga Astuti melaporkan dugaan penculikan.
Dia juga menghubungi Radio Suara Surabaya (SS) untuk on air menceritakan hilangnya Vanessa yang diduga dilarikan pengendara motor lainnya. Dari sini pendengar radio saling memberi informasi. Begitu juga guru-guru SD Mudipat lewat jaringan medsos saling mencari keberadaan muridnya. Hingga akhirnya ada informasi Vanessa sudah berada di Mapolres Pasuruan. (Aan)