PWMU.CO-SMP Muhammadiyah 04 Tanggul yang dikenal dengan SMP Muhata belum memiliki mushala sendiri. Kondisi ini tak membuat patah arang guru dan murid, bila waktu shalat tiba mereka mengubah ruang kelas menjadi mushala.
Nafla, ketua kelas VII A, mengatakan, awalnya berat menjadikan kelas sebagai mushala. ”Kami harus menyapu dan mengepel kelas setiap tiba waktu shalat. Mula-mula berat, tetapi lama-kelamaan kami terbiasa,” ujarnya.
Baca juga: Jaring Calon Murid, SMP Muhata Gelar Bimbel ke SD Muhita
Pendapat senada disampaikan Misbahul Huda, ketua kelas VIII B. ”Kalau di rumah, kesucian rumah sering dikerjakan ibu, tapi di sekolah, semua menjadi tugas kami. Apalagi di sekolah belum ada petugas kebersihan. Kami selalu menjaga kesucian kelas sebagai syarat sahnya sholat,” katanya.
Pembangunan gedung Muhammadiyah Boarding School (MBS ) Tanggul,yang rencananya menjadi gedung SMP MUHATA hingga sampai saat ini belum tahu pasti kapan akan dilanjutkan lagi.
Wakasek bidang sarana prasarana Khoirul Anwar SPd menerangkan, awal bergulirnya program Full Day School (FDS) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membuat pengelola sekolah berpikir menyediakan tempat yang nyaman untuk shalat.
Tapi jumlah ruang terbatas. Jumlah siswa sekolah ini 123 murid dibagi menjadi lima kelas pararel. Sudah tidak ada tersisa ruang lagi sehingga shalat dhuhur dan ashar dikerjakan di kelas. Jadi kelas sekarang berfungsi sebagai tempat belajar dan shalat.
”Program Pak Muhadjir harus kita dukung, tak ada alasan karena keterbatasan sarana. Maka muncullah ide menyulap kelas sebagai mushala jika waktu sholat tiba,” jelas Khoirul. ”Hal ini juga pembelajaran untuk anak-anak agar menjadikan kelas selalu bersih dan suci,” kata dia menambahkan.
Pengelola sekolah berharap pembangunan gedung Muhammadiyah Boarding School yang tertunda bisa dilanjutkan lagi. ”Prestasi yang diraih murid sekolah ini menjadikan minat masyarakat menyekolahkan anaknya di sini semakin besar,” tandasnya.
Sekarang ini SMP Muhata meminjam gedung milik Ir H Ali Maksum, tokoh Muhammadiyah Tanggul yang juga bendahara PDM Jember. Dia meminjamkan gedungnya yang sudah digunakan menjadi sekolah dalam dua tahun ini. (Humaiyah)